PBB Khawatirkan Anak-Anak yang Alami Pelanggaran HAM di Zona Konflik

Anak-anak di Gaza menjadi korban akibat serangan Israel. Foto: Anadolu

PBB Khawatirkan Anak-Anak yang Alami Pelanggaran HAM di Zona Konflik

Fajar Nugraha • 27 June 2025 10:50

New York: Pejabat Tinggi PBB Untuk Anak dan Konflik Bersenjata mengeluarkan peringatan keras kepada Dewan Keamanan pada Rabu, 25 Juni 2025. Ia mendesak tindakan segera untuk melindungi anak-anak di tengah meningkatnya kekerasan di zona konflik, khususnya di Jalur Gaza.

"Tahun 2024 kita menyaksikan peningkatan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap anak-anak," kata utusan PBB untuk Anak dan Konflik Bersenjata, Virginia Gamba, selama debat terbuka Dewan Keamanan terkait masalah tersebut.

Ia menyebut bahaa anak-anak terlalu sering menanggung beban permusuhan yang tak pernah berhenti. “Pengabaian langsung terhadap gencatan senjata, upaya perdamaian, dan hukum kemanusiaan serta hak asasi manusia internasional," kata Gamba, seperti dikutip Anadolu, Jumat 27 Juni 2025. 

Gamba mengatakan bahwa masyarakat Internasional tidak bisa terus berdiam diri tanpa tindakan atas apa yang terjadi pada anak-anak di seluruh dunia, khususnya di Gaza. “Skala kehancuran dan penderitaan yang ditanggung oleh anak-anak Gaza bertentangan dengan setiap standar manusia."

Ia menegaskan bahwa tak ada pembenaran untuk merampas akses anak-anak terhadap makanan, perawatan kesehatan, dan keamanan. Gamba juta telah meminta Israel untuk memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan kepada warga sipil.

Menyoroti fakta bahwa hampir setengah dari semua pelanggaran berat pada tahun 2024 dilakukan oleh kelompok bersenjata non-negara, ia menekankan bahwa hal itu tidak dapat diterima. "Penargetan yang disengaja dan penggunaan militer terhadap sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur air harus diakhiri.”

Gamba juga mendesak negara lain untuk menegakkan komitmen hukum internasional dalam melindungi anak-anak. "Mari kita perbarui konsensus global tentang perlindungan anak dan tegakkan hak dasar setiap anak untuk hidup," katanya.

"Kita tidak boleh kembali ke zaman kegelapan, ketika anak menjadi korban konflik bersenjata," tambahnya. 

Menanggapi hal ini, Direktur Perlindungan Anak UNICEF, Sheema Sen Gupta, juga mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa tiap pelanggaran terhadap anak di seluruh dunia merupakan kegagalan moral. "Di Gaza, anak-anak menanggung beban penderitaan ini. Mereka bukan tentara ataupun alat tawar-menawar. Mereka berhak atas rasa aman, keadilan, dan masa depan.”

(Nada Nisrina)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)