Aksi solidaritas driver ojol di Alun-Alun Merdeka Kota Malang, Jawa Timur, Jumat sore, 29 Agustus 2025. Metrotvnews.com/ Daviq Umar Al Faruq
Daviq Umar Al Faruq • 4 September 2025 10:50
Malang: Sejumlah negara mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning ke Indonesia menyusul gelombang demonstrasi dan kerusuhan yang terjadi sejak pekan lalu. Negara-negara sahabat seperti Malaysia, Inggris Raya, hingga Jepang bahkan mengimbau warganya untuk tidak bepergian dulu ke Indonesia.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memastikan kondisi Kota Malang tetap aman dan tidak terpengaruh imbauan tersebut. Ia menegaskan aktivitas masyarakat hingga sektor pariwisata berjalan normal.
“Kami akan tunjukan ke mereka bahwa di Kota Malang ini baik-baik saja. Makanya kemarin kan sudah ada deklarasi damai. Itu untuk memberikan kepastian kepada masyarakat, khususnya wisatawan dan pengusaha travel, Kota Malang ini gak ada masalah,” kata Wahyu, Kamis, 4 September 2025.
Wahyu juga meminta masyarakat maupun pelaku usaha pariwisata tidak khawatir dengan isu tersebut. Ia menegaskan keamanan Kota Malang terjamin.
“Untuk pengusaha juga gak perlu was-was. Wisatawan silakan datang. Kami sampaikan bahwa Malang aman-aman saja,” jelas Wahyu.
Selain itu Pemkot Malang tetap mendorong berbagai agenda wisata dan kegiatan publik berlangsung sesuai rencana. Menurutnya, suasana kota sudah kembali normal.
“Event-event tetap berjalan. Sekolah juga sudah masuk, tidak libur. ASN juga sudah mengenakan pakaian dinas. Karena kesannya kita ini seperti ada kejadian luar biasa. Tapi ini normal lagi,” ungkap Wahyu.
Sebagai informasi, gejolak isu unjuk rasa di sejumlah daerah ikut berimbas pada sektor pariwisata dan perhotelan di Kota Malang. Tingkat hunian hotel di kota wisata ini terjun bebas hingga hanya tersisa sekitar 10 persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki, mengungkapkan penurunan drastis itu mulai terasa sejak Senin 1 September 2025, terutama di hotel-hotel yang berada di pusat kota.
“Kondisi ini mempengaruhi kunjungan wisata, omzet hotel jadi menurun. Bahkan yang biasanya hotel di pusat kota terisi penuh, kini tinggal 10 persen keterisiannya. Tamu hotel banyak yang menunda dan membatalkan kunjungan ke Kota Malang,” kata Agoes, Rabu, 3 September 2025.
Tak hanya wisatawan, lanjut Agoes, sejumlah instansi pemerintah juga membatalkan agenda rapat maupun kegiatan yang sebelumnya dijadwalkan di hotel. Hal ini makin memperparah penurunan pendapatan sektor perhotelan.
"Biasanya masih 40 hingga 70, bahkan 80 persen di hari weekday sekalipun. Sekarang hancur, semua memilih menunda kegiatan maupun wisata," jelas Agoes.
Menghadapi situasi ini, PHRI Kota Malang mengimbau semua pihak, termasuk mahasiswa dan organisasi masyarakat, agar menjaga stabilitas serta kondusivitas kota.
"Kami minta semua pihak turut menjaga agar Kota Malang tetap kondusif. Pariwisata kita sangat tergantung pada suasana. Jika aman, semua sektor ikut tumbuh," ujar Agoes.