Ilustrasi. Foto: Dok MI
New York: Wall Street terpantau melemah pada Selasa, 15 April 2025. Penurunan terjadi karena bursa saham Amerika Serikat (AS) ini tertekan oleh saham kesehatan dan konsumen karena ketidakpastian terkait tarif terus membebani sentimen pasar.
Melansir Investing.com, Dow Jones Industrial Average turun 155,83 poin atau 0,38 persen ke level 40.368,96, S&P 500 melemah 9,34 poin atau 0,17 persen ke 5.396,63. Sedangkan Nasdaq Composite turun 8,32 poin atau 0,05 persen ke 16.823,17.
Saham kesehatan tertekan tarif Trump
Pemerintahan Trump menyatakan telah memulai penyelidikan terhadap impor produk farmasi dan semikonduktor, untuk menilai apakah akan menerapkan tarif pada sektor-sektor tersebut.
Saham kesehatan termasuk Moderna Inc, Zimmer Biomet Holdings Inc, dan Molina Healthcare Inc berada di antara saham yang mengalami penurunan terbesar pada hari ini.
"Presiden Amerika Serikat telah memulai badai yang konsekuensinya tidak akan berakhir dalam waktu dekat," kata Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou dalam konferensi pers di Paris.
(Ilustrasi Wall Street. Foto: Freepik)
Dia mengatakan keputusan Trump untuk menerapkan tarif yang luas dan menghadapi sekutu lama telah "menghancurkan kepercayaan di seluruh dunia" dan meningkatkan volatilitas ekonomi.
Ketidakpastian tarif yang berkelanjutan juga merugikan saham ritel karena pengeluaran konsumen diperkirakan akan terkena dampak dari tekanan harga yang lebih tinggi.
Kinerja perbankan bersinar di kuartal I
Laporan pendapatan kuartal I mulai meningkat pesat minggu ini, dengan hasil dari sejumlah bank besar menunjukkan ketahanan dalam pendapatan perusahaan meskipun menghadapi tantangan ekonomi yang semakin besar.
Saham Bank of America naik lebih dari tiga persen setelah bank tersebut melaporkan kenaikan pendapatan bunga bersih pada kuartal pertama, karena volatilitas yang dipicu tarif mendorong pendapatan perdagangan ekuitas rekor di unit pasar globalnya.
Saham Citigroup juga naik lebih dari satu persen setelah raksasa perbankan tersebut melaporkan hasil kuartal pertama yang lebih tinggi dari perkiraan, mengikuti tren yang ditetapkan oleh bank-bank Wall Street lainnya dalam mencatat lonjakan tajam pendapatan perdagangan ekuitas yang didorong oleh volatilitas.
Di tempat lain, saham Johnson & Johnson turun 0,5 persen setelah perusahaan farmasi tersebut melaporkan pendapatan dan laba kuartal pertama di atas ekspektasi, didorong lagi oleh penjualan kuat dari pengobatan kankernya, tetapi merevisi perkiraan tahunannya, menurunkan prospek pendapatan.
Di sektor teknologi, Netflix melonjak lebih dari empat persen setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa raksasa streaming tersebut bertujuan mencapai kapitalisasi pasar USD1 triliun dan menggandakan pendapatannya pada 2030.