Ilustrasi: Sejumlah warga saat menikmati sore di Pantai Kilang Balikpapan ANTARA/ M Ghofar
Whisnu Mardiansyah • 21 October 2025 11:31
Balikpapan: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengimbau warga pesisir Kalimantan Timur mewaspadai pasang air laut setinggi 2,7-2,9 meter pada 21-30 Oktober 2025. Kondisi ini berpotensi memicu banjir rob dan menggenangi kawasan permukiman serta tambak.
“Empat kawasan pesisir ini banyak terdapat tambak yang masih aktif, sehingga ketika ada pasang laut, dikhawatirkan budi daya warga baik udang, ikan, maupun kepiting di tambak tersebut bisa hilang akibat terdampak arus laut,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Diyan Novrida di Balikpapan seperti dilansir Antara, Selasa, 21 Oktober 2025.
Menurut Diyan, puncak pasang laut di Perairan Balikpapan diperkirakan terjadi pada 26 Oktober 2025. Ketinggian air laut akan mencapai 2,9 meter sekitar pukul 20.00 Wita.Sementara surut terendah setinggi 0,1 meter diprakirakan terjadi pada 25 Oktober 2025 sekitar pukul 13.00 Wita.
Baca Juga : BMKG Peringatkan Hujan Lebat Landa 12 Provinsi
BMKG menyebut empat kawasan pesisir yang akan terdampak langsung pasang surut air laut, meliputi, Samboja (Kabupaten Kutai Kartanegara) dan sekitarnya, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.
Selain mengancam tambak, pasang laut juga berpotensi mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan dan aktivitas sosial di kawasan pesisir. Air laut juga mungkin masuk ke permukiman warga dekat pantai serta membahayakan keselamatan anak-anak yang bermain di area tersebut.
Peringatan dini ini tidak hanya berlaku untuk warga di sekitar Perairan Balikpapan. BMKG juga memantau kawasan lain di Kaltim, seperti Muara Sungai Berau, Kabupaten Berau: pasang tertinggi 2,8 meter pada 24 Oktober pukul 21.00 Wita, Muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi), Kutai Kartanegara: pasang tertinggi 2,7 meter pada 23-25 Oktober pukul 19.00-20.00 Wita.