Paus Leo XIV memimpin misa untuk pertama setelah terpilih sebagai pemimpin gereja Katolik. Foto: Vatican News
Vatikan: Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik sedunia, memimpin misa pertamanya pada Jumat di Kapel Sistina, kurang dari 24 jam setelah terpilih sebagai paus ke-267. Dalam homilinya, ia menyerukan agar Gereja Katolik menjadi “suar yang menerangi malam-malam gelap dunia.”
Robert Prevost, warga negara Amerika Serikat dan Peru yang kini dikenal dengan Paus Leo XIV, terlihat tenang saat memimpin misa bersama para kardinal yang telah memilihnya menggantikan mendiang Paus Fransiskus.
“Kurangnya iman seringkali disertai dengan hilangnya makna hidup, pengabaian belas kasih, pelanggaran martabat manusia, krisis keluarga, dan luka-luka sosial lainnya,” ujar Paus Leo XIV yang berusia 69 tahun, mengenakan jubah sederhana putih dan emas, seperti dikutip Radio New Zealand, Sabtu 10 Mei 2025.
Misa Inaugurasi 18 Mei
Lahir di Chicago dan pernah bertugas dua dekade sebagai misionaris di Peru, Leo XIV menjadi paus pertama dari Amerika Serikat. Ia juga memegang kewarganegaraan Peru dan pernah menjabat Uskup Chiclayo hingga 2023.
Vatikan menyatakan misa inaugurasi kepausannya akan digelar pada Minggu, 18 Mei di Lapangan Santo Petrus. Acara ini akan menandai peluncuran resmi masa kepausannya dan dihadiri para pemimpin dunia serta tokoh agama.
Leo XIV mewarisi sejumlah tantangan besar, seperti defisit anggaran Vatikan, polarisasi internal mengenai inklusivitas terhadap komunitas LGBT dan umat Katolik yang bercerai, serta tuntutan agar perempuan diberi peran lebih besar di dalam Gereja.
Ia juga harus mempersiapkan Tahun Suci yang akan mendatangkan jutaan peziarah ke Roma. Untuk saat ini, ia memilih mempertahankan pejabat tinggi Vatikan sambil meninjau struktur kepemimpinan sebelum melakukan perubahan.
Pemilihannya diselesaikan dalam dua hari oleh 133 kardinal, namun seperti biasanya, proses dan dinamika internal konklaf tetap dirahasiakan.
Pilihan nama ‘Leo’ diyakini sebagai penghormatan terhadap Paus Leo XIII (1878–1903), yang dikenal karena dedikasinya terhadap isu-isu keadilan sosial. Ini bisa menjadi petunjuk arah kepemimpinan Leo XIV ke depan.
Meskipun baru diangkat sebagai kardinal pada 2023 dan dikenal tertutup terhadap media, Leo XIV sebelumnya memimpin Kantor Vatikan yang memilih para uskup di seluruh dunia, posisi kunci yang memengaruhi wajah Gereja global.
Presiden AS Donald Trump segera menyampaikan ucapan selamat, meski Leo diketahui pernah mengkritik kebijakan Trump dan Wakil Presiden JD Vance dalam unggahan lama di media sosial.
Sementara itu, warga kota Chiclayo di Peru merayakan terpilihnya Paus Leo XIV sebagai “putra daerah”, dengan lonceng gereja berdentang dan warga turun ke jalan.
(Muhammad Reyhansyah)