Ketum Kadin Anindya Bakrie menerima kunjungan Dubes Pakistan Ameer Khurram Rathore di Menara Kadin. Foto: Dok. Kadin.
Anggi Tondi Martaon • 11 January 2025 01:22
Jakarta: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyampaikan fokus kerja sama Indonesia dengan Pakistan. Yakni, ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan dan pertahanan.
Hal itu disampaikan Anin usai menerima kunjungan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Ameer Khurram Rathore di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu. "Kita duduk sama-sama membicarakan bagaimana Indonesia dan Pakistan dapat bekerja sama lebih erat lagi," kata Anin melalui keterangan tertulis, Sabtu, 11 Januari 2025.
Menurut Anin, Pakistan adalah negara besar sekaligus negara Muslim yang mempunyai kekuatan terutama di sektor pertahanan dan juga kesehatan. Sehingga kerjasama di sektor-sektor ini perlu ditingkatkan.
"Beliau (Dubes Pakistan) menyampaikan nanti di (bulan) Agustus ada upaya seperti trade mission dan expo dari Pakistan dan Indonesia dan saya rasa itu (hal yang) baik," ungkap dia.
Anin mengatakan, Kadin Indonesia akan bekerja sama bukan hanya dengan pihak Kedutaan Besar dalam mempersiapkan kerja sama tersebut. Persiapan juga dilakukan bersama mitra-mitra Kadin Indonesia di Pakistan. Menurutnya, kerja sama perdagangan Indonesia dan Pakistan bisa ditingkatkan lebih jauh lagi.
"Kedua negara ini negara yang berkembang sehingga bukan saja untuk meningkatkan ekonomi masing-masing, tapi juga perdagangan. Dan ini saya rasa sangat penting karena Indonesia selalu mencari akses pasar baru. Ya, bukan saja (dengan) China, Amerika (Serikat) tapi juga akses pasar baru. Dan Pakistan itu salah satu yang kita sangat monitor dan ingin kembangkan, bukan hanya baik untuk pemain besar saja, tapi juga pemain menengah bahkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)," sebut dia.
Senada dengan Anin, Ameer Khurram Rathore mengatakan bahwa Indonesia dan Pakistan adalah negara sahabat yang memiliki kedekatan baik tentang hubungan agama dan budaya. Sehingga lebih mudah bagi kedua negara untuk mengembangkan hubungan bisnis dan perdagangan.
"Kami sedang melihat beberapa sektor, seperti yang disebutkan oleh Pak Ketua Kadin (Anindya Novyan Bakrie), dan kami berharap dengan kepemimpinannya akan dapat mengembangkan hubungan perdagangan yang lebih baik lagi di antara kedua negara," ujar Ameer.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Periode Januari-November 2024, perdagangan Indonesia dan Pakistan surplus dengan nilai ekspor mencapai 3,04 milyar dolar AS dan impor mencapai 529 juta dolar AS.