Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 26 July 2025 10:13
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar dari Indonesia sebesar Rp11,30 triliun. Hal ini berdasarkan data transaksi pada 21-24 Juli 2025, dimana nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan jual neto.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, aliran modal keluar terdiri dari beli neto sebesar Rp0,10 triliun di pasar saham dan Rp2,10 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp13,50 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
"Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 24 Juli 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp59,52 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp58,92 triliun di pasar saham dan Rp60,19 triliun di SRBI," kata dia dalam keterangan dilansir di Jakarta, Sabtu, 26 Juli 2025.
Baca juga:
Meski Meningkat, Penyaluran Kredit Baru Lebih Rendah dari Tahun Lalu |
Ia mengungkapkan, BI terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Sementara itu, premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun per 24 Juli 2025 sebesar 70,90 basis poin (bps). Angka ini relatif turun dibanding dengan 18 Juli 2025 sebesar 72,51 bps.
Adapun rupiah ditutup di level Rp16.280 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis, 24 Juli 2025. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,50 persen. Indeks Dolar (DXY) melemah ke level 97,38, sedangkan Yield US Treasury (UST) Note 10 tahun turun ke level 4,396 persen.
Pada Jumat pagi, 25 Juli 2025, rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.315 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun relatif stabil di 6,49 persen.