Donald Trump kirim 2000 pasukan Garda Nasional AS untuk lawan demonstran di LA. (Allison Dinner/EPA-EFE)
Riza Aslam Khaeron • 11 June 2025 18:58
Jakarta: Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah mempertimbangkan permohonan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS untuk menugaskan lebih dari 20.000 personel Garda Nasional dalam operasi perburuan dan deportasi imigran di seluruh negeri.
Melansir USA Today edisi Selasa, 10 Juni 2025, permohonan resmi itu kini ditelaah Pentagon setelah pejabat DHS dan Bea Cukai meninjau sejumlah pangkalan militer dari New Jersey hingga California sebagai lokasi penahanan imigran.
Menurut dokumen internal yang diulas USA Today, pengerahan 20.000 Garda Nasional selama satu tahun diprediksi menelan biaya USD 3,6 miliar. Permintaan ini menandai permohonan formal pertama dari Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) untuk menggunakan tentara negara bagian dalam "operasi penegakan hukum imigrasi di wilayah dalam negeri."
Permintaan dari Homeland Security mencakup hingga 21.000 personel Garda Nasional yang "dukungan mereka akan mencakup fungsi dukungan non-penegakan hukum dan aktivitas penegakan hukum bersumpah."
Lima tugas utama yang diminta mencakup: pencarian buronan dan penggerebekan malam di daerah terpencil, dukungan transportasi bagi 10.000 personel untuk mengangkut tahanan dan "anak asing tanpa pendamping," penguatan fasilitas detensi, pengendalian kerusuhan, serta dukungan komunikasi publik selama operasi besar-besaran.
Skema pendanaan memakai Title 32 sehingga pasukan berada di bawah komando gubernur setempat tetapi dibiayai pemerintah federal. Hal ini membuat pengerahan pasukan tidak tunduk pada Undang-Undang Posse Comitatus yang melarang militer aktif melakukan tugas-tugas sipil.
Senator Jack Reed, Ketua Fraksi Demokrat di Komite Angkatan Bersenjata, mengecam rencana tersebut.
"Menggunakan militer Amerika Serikat untuk mendukung penegakan imigrasi di dalam perbatasan kita sendiri akan mengancam prinsip Amerika yang telah lama memisahkan penegakan hukum dari kekuatan militer," ujar Reed, dikutip USA Today, Washington, 10 Juni 2025.
"Langkah seperti itu akan mengikis kebebasan sipil dan menciptakan preseden berbahaya bagi militerisasi komunitas Amerika. Saya telah memilih miliaran untuk penegakan imigrasi yang cerdas dan terfokus, tetapi itu adalah tugas penegak hukum, bukan angkatan bersenjata," tegasnya.
| Baca Juga: Trump: Garda Nasional Tetap di Los Angeles Hingga Situasi Aman |