PT Jhonlin Agro Raya Tbk dan PT Jhonlin Agro Mandiri tampil di Forum Bisnis dan Investasi China (Guangxi)–Indonesia (Kalimantan Selatan) 2025 di Nanning, Tiongkok (Foto:Dok)
Nanning: PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JAR) dan PT Jhonlin Agro Mandiri (JAM) memanfaatkan Forum Bisnis dan Investasi China (Guangxi)–Indonesia (Kalimantan Selatan) 2025 di Nanning, Tiongkok, sebagai panggung strategis untuk memperkenalkan produk unggulan berbasis kelapa sawit, karet, dan energi terbarukan.
Kedua perusahaan asal Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menampilkan komitmen hilirisasi dan inovasi ramah lingkungan guna memperluas pasar global sekaligus menarik minat investasi asing ke Indonesia.
Acara yang berlangsung di Ballroom C, Hotel Shangri-La, Nanning, pada Jumat, 19 September 2025, itu merupakan bagian dari rangkaian China–ASEAN Expo 2025. Forum tersebut mengusung tema “Memperkuat Kemitraan Bisnis dan Investasi antara China dan Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan.”
Forum tersebut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Perdagangan RI, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, serta delegasi Dewan Bisnis China–ASEAN dan Asosiasi Pengusaha Muda China (CYEA).
Dorong Hilirisasi dan Produk Turunan
Perwakilan JAR, Romadhoni, menjelaskan ''Perusahaan berkomitmen memperluas rantai nilai industri sawit melalui pengembangan produk turunan seperti Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO), Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), Fatty Acid Methyl Ester (FAME/Biodiesel), Crude Glycerine, Fatty Matter, RBDP Olein, dan RBDP Stearin.''
Sementara itu, PT Jhonlin Agro Mandiri melalui Mahda menampilkan potensi karet, kayu lapis, dan wood pellet yang diproyeksikan mampu memperkuat pasar ekspor.
Selain itu, forum juga menjadi kesempatan memperkenalkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Setangga di
Tanah Bumbu yang dipaparkan oleh Andhi Wibowo. KEK ini diharapkan menjadi motor penggerak investasi baru, khususnya di sektor industri pengolahan berbasis sumber daya alam.
Komitmen Menuju Energi Hijau
Langkah Jhonlin Agro untuk menatap masa depan berkelanjutan turut mendapat perhatian dalam forum tersebut. Perusahaan merencanakan penggunaan 20 unit kendaraan listrik (EV) untuk transportasi minyak sawit mentah (CPO), sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi karbon dalam rantai distribusi.
Kebijakan ini sekaligus menegaskan posisi Jhonlin Agro sebagai pemain penting dalam industri biodiesel di Asia, yang sejalan dengan arah kebijakan energi hijau dan hilirisasi nasional.
Selaras dengan Asta Cita Pemerintah
Upaya yang dilakukan Jhonlin Agro tersebut sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya poin kelima yang menekankan pentingnya hilirisasi industri dan peningkatan nilai tambah dalam negeri.
Langkah Jhonlin Agro pada forum bisnis internasional ini juga menggambarkan implementasi nyata arah kebijakan tersebut. Dengan mendorong hilirisasi, efisiensi energi, dan ekspansi pasar global, perusahaan daerah seperti JAR dan JAM berperan langsung dalam mewujudkan visi kemandirian ekonomi nasional yang tertuang dalam Asta Cita.
Kehadiran perusahaan asal Kalimantan Selatan di forum internasional ini menunjukkan semakin terbukanya peluang bagi produk daerah untuk menembus pasar global. Forum bisnis ini tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga sarana memperkuat diplomasi ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok.
Dengan sinergi antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan dukungan kebijakan nasional melalui Asta Cita, hilirisasi industri Indonesia diyakini akan semakin kokoh dan berdaya saing di pasar global.