Gandeng Perusahaan Polandia, PLN EPI Dorong Ekspor Biomassa

Ilustrasi. Foto: Dok istimewa

Gandeng Perusahaan Polandia, PLN EPI Dorong Ekspor Biomassa

Eko Nordiansyah • 14 October 2025 11:05

Jakarta: PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Biomassa Energi Group (BEG) dan G7 Group SP.Z.O.O asal Polandia untuk memperkuat rantai pasok dan ekspor biomassa Indonesia ke pasar global, khususnya Asia dan Eropa.

Direktur Biomassa PLN EPI Hokkop Situngkir menyampaikan, kerja sama ini menandai babak baru transformasi PLN EPI dalam mendukung transisi energi nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar energi terbarukan dunia. 

Penandatanganan ini menjadi langkah strategis dalam memperluas kerja sama bisnis biomassa, mulai dari perdagangan cangkang sawit hingga pengembangan pabrik EFB pellet skala ekspor. Apalagi Indonesia memiliki potensi biomassa sekitar 130 juta ton per tahun, namun baru sebagian kecil yang dimanfaatkan.

“Melalui kolaborasi ini, kami ingin mengubah potensi besar itu menjadi peluang nyata baik untuk dekarbonisasi sistem kelistrikan nasional maupun untuk memenuhi permintaan energi hijau global,” ujar Hokkop dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 Oktober 2025.

Menurutnya, PLN EPI kini tidak hanya berperan sebagai penyedia energi primer dalam negeri, tetapi juga mulai memperluas bisnis Beyond kWh, seperti perdagangan biomassa dan ekspor bahan bakar berkelanjutan.

“Kami akan terus memastikan pasokan biomassa dalam negeri aman untuk mendukung program cofiring PLN, sekaligus berkontribusi pada ekonomi rendah karbon global,” jelasnya.

Baca Juga :

Sokong Transisi Energi Berkelanjutan Lewat Pemberdayaan Masyarakat



(PLN EPI menandatangani MoU dengan PT Biomassa Energi Group (BEG) dan G7 Group SP.Z.O.O asal Polandia. Foto: Dok istimewa)
 

Potensi Indonesia di pasar biomassa

Sementara itu, Penasihat Hukum Perusahaan G7 Group SP.Z.O.O, Rogowski Wojciech Marek, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan kerja sama ini. Ia menilai Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemain utama di pasar biomassa global.

“Permintaan biomassa dunia terus meningkat, dan Indonesia memiliki semua faktor untuk menjadi pemimpin pasar. Bahkan sebelum MoU ini ditandatangani, Kami sudah menyiapkan langkah strategis untuk mengamankan pangsa pasar,” ungkap Rogowski.

Ia menyebut, pabrik Empty Fruit Bunch (EFB) pellet atau pellet tandan buah kosong pertama yang dikembangkan bersama akan mulai beroperasi pada Februari 2026, dengan target produksi awal sebesar 120 ribu ton per tahun, dan akan diikuti oleh lima pabrik tambahan dengan kapasitas serupa atau lebih besar.

“Saya yakin kapasitas ekspor biomassa secara keseluruhan mencakup EFB pellet, Palm Kernel Shell (PKS) atau Cangkang Inti Sawit, wood pellet, dan jenis biomassa lainnya sangat mungkin mencapai tiga juta ton per tahun dalam beberapa tahun ke depan. Kolaborasi dengan perusahaan milik negara seperti PLN EPI memberikan kepercayaan dan kredibilitas besar di pasar internasional,” kata Rogowski.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)