Diskusi Forum Warga Negara Soroti Ancaman Krisis Kesehatan dan Tantangan Geopolitik Global

orum Warga Negara menyelenggarakan diskusi bertema 'Bisul-Bisul Permasalahan Bangsa di mana Akarnya' pada Selasa, 7 Oktober 2025

Diskusi Forum Warga Negara Soroti Ancaman Krisis Kesehatan dan Tantangan Geopolitik Global

Whisnu Mardiansyah • 7 October 2025 23:12

Jakarta: Forum Warga Negara menyelenggarakan diskusi bertema 'Bisul-Bisul Permasalahan Bangsa di mana Akarnya' pada Selasa, 7 Oktober 2025. Acara yang digelar di Jakarta ini menghadirkan sejumlah pakar dari berbagai bidang.

Di antaranya akademisi UI Shofwan Al Banna, mantan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah, pemikir kebhinekaan Sukidi, founder CISDI Diah Saminarsih, dan mantan Menteri ESDM Sudirman Said. Diskusi membahas berbagai persoalan mendasar yang dihadapi bangsa Indonesia.

Sudirman Said yang juga Rektor Universitas Harkat Negeri menyoroti persoalan moralitas dalam demokrasi modern. Menurutnya, demokrasi harus berlandaskan moral jika tidak akan kehilangan arah dan tujuan untuk mensejahterakan rakyat.

“Ketika ada kebimbingan moral, Ia menjadi instrumen untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan,” ujar Sudirman Said, Selasa, 7 Oktober 2025.

Menurutnya, moralitas dalam demokrasi adalah kunci untuk meraih kepercayaan publik. Reformasi kebijakan dapat menjadi momentum pemulihan tata kelola pemerintahan.

Di kesempatan yang sama, CEO CISDI Diah Saminarsih menyoroti krisis kesehatan akibat pola konsumsi masyarakat yang tidak sehat. Ia menekankan pentingnya kebijakan industri pangan yang melindungi masyarakat, bukan sekadar memenuhi kepentingan pasar.

“Kita dikepung makanan dan minuman yang tidak sehat. Jika tidak diatur dari kebijakannya, cita-cita menuju Indonesia sehat dan produktif tidak akan tercapai,” tandas Diah.

Pengamat Hubungan Internasional UI Shofwan Al Banna menganalisis tantangan geopolitik global yang dihadapi Indonesia. Rivalitas Amerika Serikat dan Tiongkok serta tren pemisahan ekonomi global memerlukan strategi politik luar negeri yang matang.

Decoupling yang dilakukan kekuatan besar bukan lagi sekadar kebijakan ekonomi tetapi perebutan pengaruh. Indonesia butuh kepemimpinan kuat untuk menjaga kemandirian di tengah arus global,” ujar Shofwan.

Pemikir kebhinekaan Sukidi mengingatkan bahaya era pasca-kebenaran yang menggerus demokrasi. Ia menekankan kebenaran sebagai dasar moral bangsa dan benteng melawan disinformasi yang semakin marak.

Mantan Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah menyoroti persoalan korupsi yang masih menjadi ancaman serius. Praktik korupsi dapat menghancurkan fondasi kepercayaan publik dan memperlambat kemajuan ekonomi nasional.

Para tokoh sepakat tentang pentingnya menjaga moralitas publik, kesehatan rakyat, dan kebijakan luar negeri yang mandiri. Dengan kepemimpinan yang berdaulat, Indonesia diyakini dapat tetap kuat dan dihormati dalam percaturan internasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)