Gelombang tinggi akibat Topan Matmo melanda Haikou, Hainan, Tiongkok, 5 Oktober 2025. (Xinhua)
Willy Haryono • 5 October 2025 18:23
Beijing: Ratusan ribu warga terpaksa mengungsi saat Topan Matmo menerjang pesisir selatan Tiongkok pada Minggu, 5 Oktober 2025, menurut laporan media pemerintah. Badai kuat itu mendarat di Provinsi Guangdong sekitar pukul 14.50 waktu setempat (06.50 GMT) dengan kecepatan angin lebih dari 150 kilometer per jam, menurut laporan media CCTV.
Menjelang pendaratan topan, otoritas mengevakuasi sekitar 197 ribu warga di Pulau Hainan dan 150 ribu di Guangdong, menurut kantor berita Xinhua. Sejumlah layanan publik seperti transportasi umum, proyek konstruksi, dan aktivitas bisnis di kota-kota pesisir, termasuk Haikou, Wenchang, Zhanjiang, dan Maoming, turut dihentikan sementara.
Kota Beihai di wilayah Guangxi juga mengumumkan penangguhan kegiatan sekolah, transportasi, dan pekerjaan pada Minggu. CCTV melaporkan kenaikan muka air laut di pelabuhan Maoming pada pagi hari, menimbulkan risiko banjir serius di kawasan pesisir.
Pusat Meteorologi Nasional menyebut intensitas Topan Matmo akan menurun setelah mendarat, namun hujan deras dan angin kencang diperkirakan masih melanda Hainan, Guangdong, dan sebagian Guangxi hingga Senin.
Tiongkok, penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, terus menghadapi meningkatnya frekuensi cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. Meski demikian, Beijing juga menjadi pemimpin global dalam energi terbarukan dan menargetkan netral karbon pada 2060.
Baca juga: Topan Ragasa Hantam Tiongkok Setelah Menewaskan 17 Orang di Taiwan