Gedung Kementerian Perindustrian. Foto: Setkab
Al Abrar • 17 March 2025 12:54
Jakarta: Industri alas kaki dan pakaian Indonesia semakin menunjukkan daya saingnya di panggung global. Dalam setahun terakhir, sejumlah merek ternama dunia, seperti Nike dan Adidas, memperluas produksi mereka di Tanah Air.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief, mengatakan Indonesia kini menyumbang hampir 30?ri total tenaga kerja pabrik global Adidas dan Nike. Menurutnya, capaian ini menjadi bukti nyata pengakuan dunia terhadap daya saing industri manufaktur Indonesia.
"Ini bukti nyata daya saing industri manufaktur kita semakin diakui dunia," ujar Febri dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 17 Maret 2025.
Tak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur dunia, ekspansi ini juga membuka lebih banyak lapangan kerja bagi tenaga kerja dalam negeri.
Data Kementerian Perindustrian mencatat, sektor alas kaki merekrut 7.644 tenaga kerja baru sepanjang 2024, meningkat 3% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, jumlah pekerja di sektor ini mencapai 271.774 orang. Sementara itu, di sektor pakaian, perekrutan meningkat lebih pesat, dengan tambahan 10.013 tenaga kerja baru, atau melonjak 30% dibandingkan tahun lalu, sehingga total tenaga kerja mencapai 36.409 orang.
Sebagian besar pabrik pemasok Adidas dan Nike di Indonesia dimiliki oleh investor asing, terutama dari China, Korea Selatan, dan Taiwan. Beberapa perusahaan, seperti Ontide (Korea Selatan) dan Korrun (Vietnam), semakin aktif menambah tenaga kerja guna meningkatkan kapasitas produksi mereka.
Namun, di sisi lain, PT Pancaprima Ekabrothers mengalami penurunan jumlah pekerja sebesar 10,9%. Sementara itu, Adidas dikabarkan sedang menjajaki kemungkinan pembukaan pabrik baru di Indonesia melalui kemitraan dengan perusahaan lokal seperti PT Adonia dan PT Aroma.