Prabowo Subianto dan Emmanuel Macron. (BPMI Setpres)
Jakarta: Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron, secara resmi menganugerahkan penghargaan tertinggi negara Prancis, Grand Croix de la Légion d’Honneur, kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam sebuah upacara kenegaraan di Lapangan Pancasila, Akademi Militer (Akmil) Magelang, Kamis, 29 Mei 2025.
Penyematan langsung dilakukan oleh Presiden Macron, disaksikan para pejabat tinggi, militer, dan taruna Akmil.
"Ini suatu kehormatan yang sangat tinggi kepada saya dan negara. Saya mewakili bangsa Indonesia dan untuk itu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada Presiden Republik Prancis," ujar Presiden Prabowo dalam sambutan di Ruang Makan Husein Akmil, Magelang, Kamis, 29 Mei 2025.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi Presiden Prabowo dalam memperkuat hubungan strategis antara Indonesia dan Prancis, termasuk di bidang pertahanan, diplomasi damai, dan pengembangan sumber daya manusia.
Sejarah Singkat Légion d’Honneur: Simbol Tertinggi Pengabdian
Foto: Legiun Kerhormatan Grand Croix. (ArsusGomz)
Légion d’Honneur (Legiun Kehormatan) merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh negara Prancis sejak didirikan oleh Napoleon Bonaparte pada 19 Mei 1802. Diberikan baik kepada warga Prancis maupun warga asing, penghargaan merupakan pengakuan terhadap:
- Mérites éminents (jasa luar biasa),
- Conduite irréprochable (perilaku yang tak tercela),
- Casier judiciaire vierge (catatan kriminal bersih
Penghargaan ini dikelola oleh Grand Chancery of the Legion of Honour yang berada langsung di bawah Presiden Prancis sebagai Grand Master dari ordo tersebut. Setiap tahunnya, penghargaan ini diumumkan pada dua kesempatan besar: Tahun Baru dan Hari Bastille (14 Juli), meskipun dalam kasus khusus seperti kunjungan kenegaraan, penyematan dapat dilakukan secara langsung.
Grand Croix (Grand Cross) adalah kelas tertinggi dari lima tingkatan dalam struktur Légion d’Honneur, yakni:
- Chevalier
- Officier
- Commandeur
- Grand Officier
- Grand Croix
Penyematan Grand Croix umumnya diperuntukkan bagi kepala negara atau tokoh dunia dengan pengaruh besar dan kontribusi signifikan bagi hubungan bilateral atau perdamaian global.
Beberapa tokoh dunia yang pernah menerima Grand Croix antara lain:
- Muhammad Yunus, peraih Nobel Perdamaian dari Bangladesh
- Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam
- Kaisar Akihito dari Jepang
- Ratu Maxima dari Belanda
- Dwight D. Eisenhower, Presiden ke-34 Amerika Serikat
- Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan
Penghargaan ini bukan hanya simbol kehormatan pribadi, tetapi juga diplomatik, karena setiap penerimanya merupakan bagian dari strategi pengakuan terhadap nilai kerja sama, perdamaian, serta kepemimpinan internasional yang berpengaruh.
Dalam banyak kasus, penghargaan ini turut mencerminkan hubungan historis atau komitmen strategis jangka panjang antara Prancis dan negara mitra.
Dengan demikian, pemberian Grand Croix kepada Presiden Prabowo mencerminkan penghargaan tertinggi dari pemerintah Prancis atas pengaruh dan perannya di kancah internasional. Hal ini juga menjadi simbol penguatan persahabatan strategis antara Indonesia dan Prancis di era baru kepemimpinan nasional.
Kehadiran Macron secara langsung di Magelang, serta penyematan di lingkungan militer yang pernah membentuk karakter kepemimpinan Prabowo, menjadi momen simbolik dan penuh makna diplomatik.
Presiden Macron tidak hanya menyerahkan penghargaan sebagai bentuk formalitas, tetapi juga menegaskan pentingnya hubungan Prancis-Indonesia sebagai dua negara besar yang sama-sama mendukung multilateralisme, pertahanan kolektif, serta nilai demokrasi global.
Penganugerahan ini menempatkan Presiden Prabowo dalam daftar langka pemimpin dunia yang telah memperoleh Grand Croix, sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai mitra strategis yang diperhitungkan oleh Prancis di kawasan Indo-Pasifik.