Indekos lokasi Diplomat Kemenlu ditemukan tewas. Foto: Metrotvnews.com/Christian
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada (UGM) mendesak pengusutan tuntas kasus kematian Arya Daru Pangayunan. Arya merupakan alumnus S-1 Ilmu Hubungan Internasional (HI) angkatan 2005 sekali Diplomat Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Kami berharap jika meninggalnya almarhum yang nampak tidak wajar, perlu diusut tuntas, dan ini demi kemanusiaan dan tanggungjawab perlindungan negara pada warganya," kata Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaa, Pegabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Arie Sujito, Rabu, 9 Juli 2025.
Ia mengatakan peristiwa meninggalnya Arya sangat menyedihkan dan mengagetkan. Ia menyatakan UGM menyampaikan bela sungkawa atas kepergian almarhum.
"Tentu kita kehilangan sosok alumni berprestasi alumni HI UGM yg memiliki karir yang baik. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya," jelasnya.
Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI) UGM, Nur Rachmat Yuliantoro, mengungkapkan alumnus Arya jadi sosok yang andal. Ia menyatakan sangat kehilangan atas kematian Arya Daru.
"Dikenal sebagai diplomat yang handal, Daru adalah kebanggaan kita semua. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," ungkapnya.
Sebelummya diberitakan, ADP, 37, ditemukan tak bernyawa dengan kondisi kepala dilakban di indekosnya, Jalan Gondangdia Kecil 22, Cikiki, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 8 Juli 2025. Korban diketahui Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
"Korban ditemukan dengan posisi di atas tempat tidur dengan kondisi kepala tertutup lakban warna kuning. Korban tertutup selimut warna biru dongker," kata kerabat korban, Iyarman Waruwu saat ditemui di lokasi, Selasa, 8 Juli 2025.