Menteri Luar Negeri Sugiono dalam pertemuan Menlu ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: Kemenlu RI
Fajar Nugraha • 10 July 2025 07:08
Kuala Lumpur: Menteri Luar Negeri Sugiono menekankan bahwa ASEAN adalah satu organisasi regional yang memiliki daya tawar tinggi. Hal ini diutarakannya usai pertemuan para Menlu ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu 9 Juli 2025.
“Satu hal yang mengemuka menurut saya, yang saya perhatikan bahwa ada satu kesadaran yang lebih tinggi untuk bisa menjadikan ASEAN sebagai satu organisasi regional yang memiliki daya tawar yang tinggi terutama berbeda dengan ekonomi,” ujar Menlu Sugiono dalam pernyataan melalui video yang diterima dari Kementerian Luar Negeri, Rabu 9 Juli 2025.
“Maksud saya adalah bagaimana bukan menghilangkan ketergantungan tapi mencari alternatif menghadapi situasi ekonomi global yang seperti ini dan tadi juga semuanya menyampaikan konsern yang sama bahwa sebenarnya ASEAN itu adalah wilayah yang besar, ada 700 juta penduduknya sebenarnya harus dimanfaatkan,” kata Menlu Sugiono.
Menlu menambahkan bahwa kerja sama harus digalakkan lagi karena selama ini sudah punya banyak framework kerja sama, tetapi belum diimplementasikan dengan optimal. Tapi dalam pertemuan menurut Menlu ada satu kesadaran yang positif untuk memperkuat posisi ASEAN.
Mengenai tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) para Menlu ASEAN menurut Menlu Sugiono tidak membahas tarif secara negatif. Masing-masing negara punya mekanisme negosiasi.
“Tapi intinya adalah bahwa satu kita setuju untuk tidak ada retaliasi kemudian bagaimana kita memperkuat ekonomi kita masing-masing sebagai negara ASEAN,” kata Menlu Sugiono.
Menlu menambahkan bahwa tidak ada diversifikasi pasar tetapi lebih mengidentifikasi bahwa ASEAN sebenarnya memiliki kekuatan sendiri yang bisa menopang kekuatan di wilayah.
Terkait kehadiran Menlu AS Marco Rubio dalam pertemuan ini, Sugiono menyampaikan bahwa Indonesia ingin swasembada, termasuk dalam pangan dan energi. Apa yang sudah dilakukan Presiden Prabowo Subianto sudah dalam jalur yang benar dan dasar yang harus dipenuhi.
Menlu juga menyebutkan Indonesia akan tetap berinvestasi pada sumber daya manusia melalui makanan berisi gratis, sehingga Indonesia bisa benar-benar membangun suatu kekuatan ekonomi yang tidak bergantung pada siapapun dan tetap bisa menjalankan hubungan luar negeri dengan baik dengan siapapun.