Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dalam ASEAN–Republic of Korea Post Ministerial Conference (PMC) di Malaysia. Foto: Kemenlu RI
Fajar Nugraha • 11 July 2025 08:08
Kuala Lumpur: ASEAN dan Korea Selatan memiliki keunggulan yang saling melengkapi dalam membangun kawasan Indo-Pasifik yang tangguh, sejahtera, dan inklusif. Pesan utama tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dalam ASEAN–Republic of Korea Post Ministerial Conference (PMC) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis 10 Juli 2025.
“ASEAN memiliki kekuatan pada basis ekonomi yang dinamis, keberagaman budaya, serta peran sentral dan strategis di kawasan. Sementara itu, Korea Selatan unggul dalam inovasi, teknologi tinggi, dan jejaring global yang kuat,” ujar Menlu Sugiono dikutip dari Kemlu.go.id.
“Indonesia mendorong penguatan kerja sama ASEAN–Korea Selatan di sektor-sektor prioritas seperti energi terbarukan, pertanian cerdas, pendidikan vokasi, dan pemberdayaan digital—khususnya bagi pemuda dan pelaku UMKM. Kolaborasi di bidang-bidang ini dinilai penting dalam memperkuat ketahanan pangan dan energi, mendorong inovasi, serta mempersiapkan masyarakat menghadapi transformasi ekonomi masa depan,” imbuh Menlu Sugiono.
Lebih lanjut Menlu menambahkan, di bidang ekonomi, Indonesia menegaskan dukungannya terhadap penyempurnaan ASEAN–Korea Free Trade Area (AKFTA) serta penguatan konektivitas dan integrasi rantai pasok regional guna menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.
Dalam aspek politik dan keamanan, Menlu Sugiono mengapresiasi dukungan Korea Selatan terhadap Sentralitas ASEAN, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik kawasan.
“ASEAN dan Korea Selatan harus terus menjadi kekuatan positif di kawasan, dengan menegakkan tatanan yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN,” tegas Menlu Sugiono.
Menlu Sugiono juga kembali menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Ia mendorong dilanjutkannya upaya untuk menciptakan situasi yang kondusif dan dialog damai di kawasan tersebut.
Pertemuan turut menyoroti penguatan kerja sama di berbagai sektor penting lainnya, antara lain kerja sama maritim, keamanan siber, transformasi digital, perubahan iklim, penanggulangan bencana, serta peningkatan pertukaran budaya dan hubungan antarmasyarakat (people-to-people contact).
Kemitraan ASEAN–Korea Selatan telah terjalin selama lebih dari tiga dekade. Pada Oktober 2024, hubungan ini ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif.
Menindaklanjuti komitmen tersebut, dalam pertemuan PMC tahun ini, kedua pihak menyepakati ASEAN–Republic of Korea Plan of Action 2026–2030 sebagai panduan kerja sama lima tahun ke depan. Adapun kehadiran Korea Selatan diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Pertama, Park Yoonjoo.