Tinjau Akses Jalan yang Ditutup di PIK, Menteri PKP Kesal Lihat Ada Tumpukan Batu Besar

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, meninjau langsung lokasi penutupan akses jalan bagi warga Kapuk Muara, Jakarta Utara. Metrotvnews.com/Yurike Budiman

Tinjau Akses Jalan yang Ditutup di PIK, Menteri PKP Kesal Lihat Ada Tumpukan Batu Besar

Yurike • 19 February 2025 23:45

Jakarta: Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, meninjau langsung lokasi penutupan akses jalan bagi warga Kapuk Muara, Jakarta Utara. Maruarar mempertanyakan keberadaan tumpukan batu besar yang menutup akses jalan itu.

"Ini batunya ya, di sini banjir?" ujar Maruarar di lokasi kepada warga, Rabu, 19 Februari 2025.

"Banjir," jawab warga.

Maruarar meminta PT Lumbung Kencana Sakti segera membongkar tumpukan batu tersebut. "Kalau begitu batu ini dibuat gunanya untuk apa Pak, kalau memang tidak bermanfaat, batunya suruh tarik dong sama PT Lumbung, Pak," kata Maruarar.

Dia kesal tidak ada yang bergerak melihat tumpukan batu tersebut. Padahal, hal itu membuat warga setempat terdampak banjir.

"Kamu kenapa saat sampaikan pendapat kamu, kenapa ada batu kayak gini yang bikin banjir warga kamu, kamu diam saja?" ujar dia.

"Sudah Pak, sudah kami sampaikan," kata warga.

"Ssaya mau adil ya, tapi yang benar ya buat kepentingan warga ya. Saya akan sampaikan, kalau benar, benar, kalau salah, salah. Ini bisa buat saluran air terhambat atau tidak? Kalian tokoh masyarakat yang mewakili. Pertanyaan saya ini (batu) menghambat aliran air atau tidak?" kata Maruarar.
 

Baca Juga: 

Maruarar Lapor ke Presiden Prabowo Ihwal Larangan Pemasangan Pagar Perumahan di PIK


Warga kembali menekankan tumpukan batu yang menutup akses jalan itu memang menghambat aliran air saat hujan, sehingga permukiman terdampak banjir. Maruarar mendorong masyarakat bergerak memprotes keberadaan batu tersebut kepada perusahaan yang bertanggung jawab.

"Kalau kalian tidak suarakan, saya yang suarakan. Ini lagi musim hujan, jangan sampai rakyatnya kena banjir," ujar Maruarar.

Maruarar juga meminta kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. Dia meminta Kapolres Jakarta Utara, Kombes Ahmad Fuady, menyelidiki keberadaan bongkahan tembok batu tersebut.

"Saya sebagai negara, pemerintah, minta ini diusut. Apa tujuannya, siapa yang melakukan, yang jelas sudah ada kerugian dari rakyat, banjir. Bisa Pak? Saya akan laporkan ke Kapolri ya Pak," kata Maruarar kepada Kapolres Jakut.

"Siap, Pak laksanakan," kata Kapolres.

Rencananya, akan dilakukan pertemuan kembali antara pengembang, perwakilan RW, tokoh masyarakat, dan jajaran Pemkot di Kantor Lurah Kapuk Muara, pada Jumat, 21 Februari 2025. Pertemuan ini untuk membahas lebih lanjut terkait penutupan akses tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)