Kim Jong-Un Hormati Pasukan di Luar Negeri, Tegaskan Posisi Absolut Korut

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto: KCNA

Kim Jong-Un Hormati Pasukan di Luar Negeri, Tegaskan Posisi Absolut Korut

Fajar Nugraha • 11 September 2025 06:00

Pyongyang: Pada Rabu 10 September 2025, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, menegaskan bahwa “status absolut dan keamanan” negaranya tidak bisa diganggu gugat dalam pidato peringatan Hari Fondasi Nasional ke-77, di Mansudae Assembly Hall.

Ia menyatakan bahwa “arus kuat menuju era kemakmuran” yang telah dibangun secara mandiri oleh negeri itu tidak bisa dibalik oleh kekuatan apapun.

"Tujuan membangun negara yang kuat sedang ditinjau dengan bangga sekarang karena negara kita telah mencapai status yang luar biasa," ujar Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengutip pernyataan Kim dalam pidatonya pada upacara Hari Pendirian Nasional yang diadakan sehari sebelumnya di Aula Pertemuan Mansudae di Pyonyang.

Pada hari Selasa, Korea Utara memperingati hari jadinya yang ke-77, yaitu hari berdirinya Negara Korea Utara pada 9 September 1948, yang diresmikan oleh Kakek Pemimpin saat ini, Kim Il-sung, di wilayah utara Semenanjung Korea yang berhaluan komunis.

Pemimpin Korea Utara itu memang tidak menyebutkan senjata nuklir secara eksplisit, namun istilah “status luar biasa” yang digunakannya dipandang sebagai sindiran terhadap arsenal nuklir dan rudal milik negara tersebut.

Kim Jong Un menegaskan bahwa “tak ada siapa pun yang dapat mengancam status serta keamanan absolut Korea Utara, dan tidak ada kekuatan yang mampu membalikkan laju menuju era kemakmuran yang dibangun secara mandiri.”

Pernyataan ini konsisten dengan sikap rezim sebelumnya yang menolak untuk menghentikan program senjata nuklirnya.

Kim juga menambahkan, “Sosialisme yang kita pilih adalah satu-satunya jalan yang benar,” sambil mengklaim bahwa negaranya telah berhasil membangun sistem politik yang tangguh serta memperkuat kekuatan nasional.

"Kita tidak akan membiarkan nasib negara kita diserahkan kepada kekuatan asing mana pun," ujar Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Kim kembali mengakui  pasukan Korea Utara yang dikirim untuk mendukung Rusia dalam perang melawan Ukraina, menyebut mereka dalam pidatonya bersama warga negara lainnya.

Kim menegaskan, “Saya memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para jenderal, perwira, dan prajurit kita yang dikerahkan dalam operasi militer di luar negeri.”


(Muhammad Fauzan)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)