Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO: dok Kemenko Perekonomian
Angga Bratadharma • 21 July 2023 13:24
Tangerang: Fundamental ekonomi Indonesia masih berada di posisi yang kuat dan menjadi modal baik untuk menghadapi kondisi ekonomi global yang diprediksi melambat di 2023. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I- 2023 mencapai 5,03 persen (yoy) dengan PDB per kapita mencapai USD4,782.
Kemudian inflasi kembali ke kisaran sasaran 3+1 persen dan melanjutkan tren penurunan menjadi 3,5 persen (yoy) pada Juni 2023. Kualitas pertumbuhan ekonomi tersebut juga diiringi dengan penurunan tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan rasio gini.
"Indonesia salah satu negara G20 yang tumbuh tinggi di antara negara-negara lain," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Nusantara Hall II ICE Bumi Serpong Damai, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 21 Juli 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga memberikan beberapa arahan kepada pemerintah daerah di antaranya terkait ketahanan pangan dan penurunan angka kemiskinan ekstrem yang diharapkan dapat mendekati nol di 2024. Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi dukungan pemerintah daerah dalam menjaga inflasi.
"Untuk inflasi, alhamdulillah, terima kasih kepada APKASI. (Inflasi) kita di angka 3,5 persen,” ujar Menko Airlangga.
Selanjutnya, Menko meminta kepada pemerintah daerah untuk terus mewaspadai efek el-nino yang berpotensi mengganggu proses produksi pangan nasional. "Antisipasi harus didorong karena ketersediaan pangan di wilayah menjadi penting," tegas Airlangga.
Selain itu, Airlangga menyampaikan upaya penguatan konektivitas untuk mendukung pengendalian inflasi yang dilakukan melalui pembangunan infrastruktur melalui Proyek Strategis Nasional (PSN) serta terkait akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang didorong pemerintah yang salah satunya untuk sektor pertanian.
Dalam sesi tanya jawab, Airlangga menyampaikan pemerintah tengah mendorong agar Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan diterapkan di daerah dengan perusahaan tersebut berkembang. Hal tersebut didorong agar multiplier effect dari investasi di daerah tersebut dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.