Anggota sekte Wazalendo dikumpulkan prajurit RD Kongo di kota Goma, 1 September 2023. (AP/Moses Sawasawa)
Willy Haryono • 3 September 2023 15:13
Goma: Bentrokan antara angkatan bersenjata dan anggota sekte keagamaan yang memprotes kehadiran organisasi-organisasi Barat di Republik Demokratik Kongo telah menewaskan puluhan orang, menurut laporan pejabat setempat.
Militer RD Kongo menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi protes di kota Goma. Para pengunjuk rasa diketahui melampiaskan kemarahan mereka terhadap operasi penjaga perdamaian PBB dan organisasi asing lainnya, setelah rekaman serangan terhadap seorang polisi beredar di media sosial.
Kamis lalu, para demonstran menuduh tentara RD Kongo telah menembaki warga sipil tanpa pandang bulu. Tentara mengatakan 160 orang telah ditangkap di tengah kerusuhan tersebut.
Kepala cabang Palang Merah Internasional di Goma, Anne-Sylvie Linder, mengatakan kliniknya telah menerima banyak pasien dengan luka tusuk dan tembakan serius setelah aksi protes tersebut.
"Beberapa sudah meninggal ketika mereka tiba," katanya, melansir dari laman DW, belum lama ini.
Misi penjaga perdamaian PBB di RD Kongo timur, MONUSCO, menyampaikan belasungkawa dan mengatakan pihaknya prihatin dengan ancaman kekerasan.
Pernyataan tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya "mendorong pihak berwenang Kongo untuk melakukan penyelidikan cepat dan independen, serta menyerukan untuk memperlakukan mereka yang ditahan secara manusiawi dan menghormati hak-hak mereka."