Ilustrasi dana penipuan FTX. Foto: MI.
Arif Wicaksono • 15 August 2023 13:27
Inggris: Sam Bankman-Fried menggunakan uang yang dia curi dari pelanggan pertukaran cryptocurrency FTX miliknya sebesar USD100 juta. Ini sebagai kontribusi kampanye politik sebelum pemilihan paruh waktu AS pada 2022.
Sebuah dakwaan Jaksa Federal menuduh mantan miliarder berusia 31 tahun itu mengarahkan dua eksekutif FTX untuk menghindari batasan kontribusi dengan menyumbang ke Demokrat dan Republik, dan untuk menyembunyikan dari mana uang itu berasal.
"Dia memanfaatkan pengaruh ini, pada gilirannya, untuk melobi Kongres dan badan pengatur untuk mendukung undang-undang dan peraturan yang diyakini akan memudahkan FTX untuk terus menerima simpanan nasabah dan tumbuh," kata dakwaan tersebut, dilansir Channel News Asia, Selasa, 15 Agustus 2023.
Bankman-Fried menghadapi tujuh dakwaan konspirasi dan penipuan atas keruntuhan FTX, meskipun dakwaan tersebut tidak lagi memasukkan konspirasi untuk melanggar undang-undang dana kampanye sebagai dakwaan terpisah.
Jaksa federal di Manhattan mengatakan bulan lalu mereka akan mencabut dakwaan itu setelah Bahama, tempat FTX bermarkas dan tempat Bankman-Fried ditangkap pada Desember 2022, mengatakan tidak pernah bermaksud mengekstradisi dia karena alasan itu.
Sebaliknya, jaksa penuntut mengatakan kepada Hakim Distrik AS Lewis Kaplan pekan lalu dakwaan baru akan menjelaskan bahwa Bankman-Fried tetap didakwa melakukan skema pendanaan kampanye ilegal sebagai bagian dari penipuan dan skema pencucian uang. Juru bicara Bankman-Fried Mark Botnick menolak berkomentar.
Bankman-Fried sebelumnya mengaku tidak bersalah mencuri miliaran dolar dalam dana pelanggan FTX untuk menutupi kerugian di Alameda Research, dana lindung nilai yang berfokus pada crypto. Kaplan memenjarakannya Jumat lalu menjelang persidangan 2 Oktober 2023.