Pom bensin Shell. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 22 June 2023 14:39
Riyadh: Riyadh akan memiliki stasiun bahan bakar bermerek Shell pertama akhir tahun ini setelah perusahaan energi Inggris menandatangani perjanjian dengan Asyad Holding Group, sebagai bagian dari upaya Kementerian Energi Saudi untuk membawa perusahaan internasional ke Kerajaan.
Melansir Arab News, Kamis 22 Juni 2023, perjanjian tersebut akan membuka jalan bagi Shell International untuk membuka Stasiun Pengisian Bahan Utama (SPBU) pada kuartal keempat tahun ini, kata kementerian itu dalam siaran pers.
Ia menambahkan, kesepakatan itu adalah hasil dari upaya komite eksekutif permanen pusat layanan dan pompa bensin Arab Saudi, yang bertujuan untuk mengembangkan fasilitas melalui masuknya perusahaan internasional terkemuka.
Langkah ini juga mendukung tujuan Visi Kerajaan 2030, bersama dengan pembuatan kebijakan, program, dan rencana transformasi pembangunan yang sangat efektif.
Tahun lalu, Saudi Wafi Energy Co. menandatangani perjanjian dengan Shell Global, memberikan perusahaan Saudi hak waralaba eksklusif untuk mendirikan dan mengoperasikan SPBU Shell dan SPBU di seluruh Kerajaan.
Pada 10 Maret, di luar Forum Biban 23, kementerian menandatangani perjanjian kerja sama dengan Otoritas Umum Usaha Kecil dan Menengah, yang dikenal sebagai Monsha'at, untuk mengatur proses pemberian waralaba SPBU.
Dengan demikian, keamanan pasokan sektor ini akan terjamin, nilai tambah akan dimaksimalkan, dan tantangan ekonomi akan teratasi. Perjanjian tersebut juga berfungsi untuk mendukung pihak waralaba dengan menawarkan program, serta layanan konsultasi dan pelatihan.
Lebih lanjut, kesepakatan tersebut menyoroti nilai UKM dalam memperkuat ekonomi domestik, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan basis produksi sejalan dengan Visi 2030.