Ilustrasi. Medcom
Atalya Puspa • 5 September 2025 15:07
Jakarta: Kementerian Kesehatan menegaskan belum ada kasus penyakit virus Ebola di Indonesia hingga akhir Agustus 2025. Namun, pemerintah menegaskan kewaspadaan tetap perlu dijaga agar penyakit tersebut tidak masuk dan menyebar di Tanah Air.
“Untuk mengantisipasinya dilakukan pemantauan situasi dan penilaian risiko global dan nasional,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman saat dihubungi, Jumat, 5 September 2025.
Langkah ini menjadi dasar dalam memperkuat kesiapsiagaan terhadap kemungkinan munculnya kasus impor dari negara-negara yang sedang melaporkan Ebola. Upaya lain dilakukan melalui pengamatan pelaku perjalanan dari negara terjangkit di pintu masuk negara. Pemantauan ini menjadi bagian penting untuk memastikan setiap orang yang tiba dari wilayah terjangkit berada dalam pengawasan ketat.
Kapasitas laboratorium kesehatan masyarakat juga ditingkatkan. Penguatan Labkesmas untuk pemeriksaan kasus ditegaskan sebagai salah satu cara untuk memastikan bila ditemukan kasus suspek dapat segera diperiksa dan ditangani.
Pemerintah juga menekankan pentingnya memberikan pemahaman yang luas kepada masyarakat. “Komunikasi risiko untuk pengenalan gejala, cara pencegahan dan penanganan kasus serta penerapan PHBS, khususnya bagi pelaku perjalanan ke negara-negara yang terdapat kasus Ebola," ujar Aji.
Baca Juga:
Wabah Misterius di Kongo, Lebih dari 50 Korban Meninggal dalam Lima Pekan |