Ilustrasi. Foto: Dok MI
Wanda Indana • 19 September 2025 03:19
Jakarta: Arah kebijakan fiskal pemerintah dinilai semakin ekspansif. Langkah ini dianggap menjadi sinyal awal optimisme di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kalangan analis melihat kebijakan fiskal dan moneter kini berjalan seirama. Perubahan ini diyakini akan membawa dampak besar bagi perekonomian nasional.
"Indonesia kini berada di persimpangan yang menentukan, dan pilihan kebijakan yang lebih berani memberi alasan untuk optimis. Semua ini terjadi karena fiskal dan moneter tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan bersatu dalam tujuan yang sama. Selamat datang Ekonomi Ekspansif,” ujar Ketua Umum Perkumpulan Analis Efek Indonesia, David Sutyanto, yang dikutip, Kamis, 18 September 2025.
Baca juga: BI Dukung Putusan Menkeu Purbaya Kucurkan Dana Rp200 Triliun ke Bank Himbara
David menyoroti keputusan pemerintah menggeser dana Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke bank milik negara. Kebijakan ini dipandang akan mempercepat penyaluran kredit produktif ke sektor riil.
Selain itu, stimulus tambahan lebih dari Rp16 triliun juga digelontorkan pemerintah. Dana tersebut dialokasikan untuk bantuan sosial, UMKM, padat karya, hingga insentif sektor pariwisata.
Di sisi lain, Bank Indonesia mengambil langkah mengejutkan dengan memangkas suku bunga acuan menjadi 4,75 persen. Keputusan ini berbeda dari prediksi sejumlah ekonom yang memperkirakan bunga tetap dipertahankan.
Pemangkasan bunga membuat biaya pinjaman lebih ringan dan konsumsi masyarakat berpeluang meningkat. Efek positif juga dirasakan pasar modal yang mendapat dorongan dari likuiditas tambahan.
Ia menegaskan sinergi fiskal dan moneter di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menjadi fondasi penting. Dengan begitu, ekspansi ekonomi diyakini bisa berlangsung lebih panjang.
“Inilah era baru dibawah pemerintahan Presiden Prabowo ketika kebijakan fiskal dan moneter bertemu dalam satu irama, mendorong roda perekonomian agar bergerak lebih kencang, memperpanjang masa ekspansi, dan memberi harapan bahwa pertumbuhan kali ini bisa dirasakan lebih merata oleh seluruh rakyat Indonesia,” ungkap David.