JAM PP Disebut Dapat Memberdayakan Ekonomi Rakyat

Jakarta: Organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) meluncurkan aplikasi Just A Move (JAM), yang menyediakan layanan transportasi, belanja, pembayaran, hingga pengiriman barang. Aplikasi ini disebut mampu memberdayakan ekonomi rakyat.

“Aplikasi ini lahir dari semangat kemandirian teknologi dan pemberdayaan ekonomi rakyat,” ujar Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno, Jakarta, dilansir pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Dia mengatakan aplikasi ini diluncurkan agar masyarakat memiliki banyak pilihan dalam layanan transportasi, belanja, pembayaran, hingga pengiriman barang.

“Kami ingin masyarakat memiliki alternatif karya bangsa sendiri. Satu aplikasi untuk semua kebutuhan mobilitas,” ucap dia.

Selain JAM, pihaknya memperkenalkan program Waroeng Pancasila, hasil kolaborasi dengan 4.500 warung rakyat di Banten. Program ini dinilai menjadi titik temu ekonomi rakyat.

“Waroeng Pancasila bukan sekadar tempat jualan. Ini titik temu ekonomi rakyat dengan semangat gotong royong,” ujar Japto.

Waroeng Pancasila menjadi simpul jaringan JAM. Para pemiliknya, dari Warung Madura sampai pedagang kaki lima, mendapat pelatihan digital, perangkat pembayaran, dan akses ke sistem logistik sederhana.

“Dengan JAM, warung kecil pun bisa bertransaksi seperti toko modern,” kata Ketua DPW Pemuda Pancasila Prov. Banten, Johan Aripin Muba.
 

Baca Juga:  Kapolda Metro Jaya Ajak Ormas Bersinergi Jaga Stabilitas Kamtibmas di Ibu Kota

Johan mengatakan aplikasi JAM ini muncul agar kadernya tidak hanya menjadi penonton. Apalagi, aplikasi ojek online sudah berkembang pesat.

“Selama ini kita hanya pakai aplikasi orang lain. Sekarang kita bikin sendiri," kata dia.

Dia berharap JAM menjadi ruang kerja dan peluang usaha yang berpihak pada anggota PP dan masyarakat di sekitar mereka. Aplikasi ini dikembangkan bekerja sama dengan tim teknologi independen, dengan konsep dari ormas untuk rakyat.

Selain transportasi, layanan JAM akan mencakup pengantaran makanan, belanja harian, hingga kerja sama dengan Waroeng Pancasila sebagai mitra dagang.

Di tahap awal, JAM diuji coba di Banten, Jakarta, dan Medan, tiga kota dengan basis PP yang kuat. Ke depan, mereka ingin memperluasnya ke seluruh provinsi.

“Kami sadar, zaman berubah. Pemuda Pancasila harus bertransformasi menjadi organisasi modern dan inklusif,” kata dia.