Ilustrasi: Medcom.id
Fajar Nugraha • 22 October 2025 16:19
Kampala: Setidaknya dua bus dan dua kendaraan lainnya mengalami kecelakaan pada Rabu 22 Oktober 2025 dini hari waktu setempat di jalan raya di Uganda barat. Kecelakaan ini menewaskan sedikitnya 63 orang.
Polisi menyebutkan ini salah satu kecelakaan lalu lintas terburuk di negara Afrika Timur itu dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa orang lainnya terluka dalam kecelakaan yang terjadi setelah tengah malam waktu setempat di jalan raya menuju Gulu, sebuah kota besar di Uganda utara.
Dua pengemudi bus yang melaju dari arah berlawanan mencoba menyalip kendaraan lain dan bertabrakan di dekat kota Kiryandongo, menurut polisi.
"Dalam proses tersebut, kedua bus saling berhadapan saat manuver menyalip," kata pernyataan polisi, seperti dikutip dari ABC Australia, Rabu 22 Oktober 2025.
Kecelakaan fatal di jalan raya sering terjadi di Uganda dan di tempat lain di Afrika Timur, di mana jalan seringkali sempit. Polisi biasanya menyalahkan pengemudi yang ngebut atas kecelakaan semacam itu. Pada Agustus, sebuah bus yang membawa para pelayat pulang dari pemakaman di Kenya barat daya terbalik dan jatuh ke dalam parit, menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai beberapa lainnya.
Jumlah korban tewas dalam kecelakaan terbaru di Uganda ini luar biasa tinggi, kata Irene Nakasiita, juru bicara Palang Merah yang menggambarkan para korban mengalami pendarahan dengan anggota tubuh yang patah. Ia mengatakan bahwa rekaman video dari tempat kejadian perkara terlalu mengerikan untuk dibagikan.
“Besarnya insiden ini sangat besar,” kata Nakasiita.
Meskipun para korban kecelakaan dapat berharap mendapatkan bantuan dari para penonton dan petugas tanggap darurat lainnya yang bergegas ke lokasi kecelakaan, “pada malam hari, bahkan orang-orang yang berada di sekitar pun tidak ada di sana,” kata Nakasiita.
Sebagian besar korban luka sedang dirawat di rumah sakit pemerintah di dekatnya.
Di Uganda, 5.144 orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas pada tahun 2024. Angka tersebut meningkat dari 4.806 pada tahun 2023 dan 4.534 pada tahun 2022, menurut data resmi kepolisian, yang menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah total korban tewas atau cedera dalam kecelakaan lalu lintas dalam beberapa tahun terakhir.
Menyalip secara ceroboh dan mengebut menyumbang 44,5% dari seluruh kecelakaan yang terdokumentasi pada tahun 2024, menurut laporan kejahatan terbaru kepolisian.
“Seiring dengan investigasi yang masih berlangsung, kami sangat mengimbau semua pengendara untuk berhati-hati di jalan raya, terutama menghindari menyalip secara berbahaya dan ceroboh, yang masih menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan di negara ini,” pungkas kepolisian dalam pernyataan mereka setelah kecelakaan terbaru tersebut.