Ilustrasi tokenized stocks. Foto: The New Money
Eko Nordiansyah • 26 September 2025 19:53
Jakarta: Tokenisasi menjadi salah satu tren terbesar di industri kripto sejak 2023. Aset dunia nyata seperti properti, real estate, surat utang, hingga Treasury Bills (T-Bills) semakin banyak ditransformasikan ke bentuk digital dan diminati baik oleh komunitas kripto maupun institusi keuangan. Salah satu produk terbaru dari tren ini adalah tokenized stocks atau saham yang ditokenisasi.
Tokenized US stocks, misalnya Tesla, Apple, dan Robinhood, kini hadir sebagai jembatan antara dunia kripto dan keuangan tradisional (TradFi). Dengan cara ini, pengguna kripto bisa mengakses pasar saham global tanpa harus terikat pada mekanisme perdagangan konvensional.
Berikut pengertian dan cara kerja tokenized stocks, dikutip dari laman Pintu.
Tokenized stocks adalah representasi digital dari saham perusahaan publik di blockchain. Setiap token dipatok pada harga saham aslinya dan dijamin 1:1 dengan aset yang dikelola oleh kustodian berlisensi. Berbeda dengan saham tradisional, tokenized stocks bisa diperdagangkan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, dengan penyelesaian instan langsung dari dompet kripto.
Fitur lain yang menarik adalah kepemilikan fraksional. Investor bisa membeli sebagian kecil saham, misalnya hanya senilai USD100 untuk saham Tesla, tanpa harus membeli satu lembar penuh. Inovasi ini membuka peluang baru bagi investor ritel di seluruh dunia.
Baca juga:
Investor Tumbuh Terus, Transaksi Aset Kripto di Indonesia Naik 62% |
Tokenized stocks umumnya menggunakan fully collateralized model, yaitu setiap token dijamin penuh oleh saham nyata. Penerbit dan kustodian menjadi kunci dari mekanisme ini. Dalam kasus xStocks, Backed Finance membeli saham yang sesuai dan mencetak token di blockchain.
Harga token ditentukan melalui oracle on-chain maupun off-chain. Chainlink menjadi salah satu oracle yang banyak digunakan, termasuk oleh xStocks, untuk memastikan harga tetap akurat.
Tokenized stocks menawarkan cara baru untuk mengakses pasar tradisional melalui teknologi blockchain. Dengan perdagangan 24/7, kepemilikan fraksional, dan keterhubungan langsung dengan aset kripto, saham-saham besar AS kini bisa dimiliki investor global secara lebih mudah.
Meski masih memiliki tantangan dari sisi likuiditas, regulasi, dan risiko sentralisasi, tokenized stocks dipandang sebagai langkah signifikan dalam mempertemukan industri kripto dengan keuangan tradisional. (Aulia Rahmani Hanifa)