Menkes Groundbreaking Pembangunan RSUD Koltim

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melakukan groundbreaking pembangunan RSUD Koltim. Foto: Istimewa.

Menkes Groundbreaking Pembangunan RSUD Koltim

Anggi Tondi Martaon • 4 May 2025 16:48

Jakarta: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). Pembangunan tersebut meningkatkan kelas fasilitas kesehatan tersebut dari tipe D menjadi C.

Dalam kegiatan tersebut, Menkes Budi didampingi sejumlah pihak. Di antaranya, Gubernur Sultra, Mayjen (Purn) Andi Sumangerukka, Bupati Koltim Abd Azis, anggota DPR RI H Ahmad Syafri, dan tamu undangan lainnya.

"Rumah sakit yang di bangun di Kolaka Timur ini adalah rumah sakit tipe C yang secara alat instrumen kesehatan nantinya tidak kalah dengan yang ada di kota-kota di Jawa," kata Budi melalui keterangan tertulis, Sabtu, 4 Mei 2025.

Dia menjelaskan ada 66 RSUD di kabupaten Kota di Indonesia yang akan dinaikan dari tipe D ke C. Hal itu dilakukan agar bisa memberikan akses layanan dan kualitas pelayanan kesehatan yang bagus bagi seluruh masyarakat.

Dia menjelaskan RSUD tipe C diprioritaskan untuk bisa melayani penyakit-penyakit penyebab kematian yang paling tinggi di Indonesia.  Di antaranya, stroke, jantung, dan kanker.

"Kemudian penyakit uronologi atau ginjal dan yang terakhir adalah kematian ibu dan anak” ungkap dia.
 

Baca juga: 

Menkes Imbau Jemaah Haji Selalu Pantau Kondisi Kesehatan


Ia juga mengatakan, alat-alat kesehatan yang ada di RSUD bakal dilengkapi citiscan dan alat catlab agar bisa melakukan penanganan cepat bagi penderita jantung dan stroke. Tak hanya itu, pihaknya juga akan melengkapi RSUD tipe C dengan alat diagnosa kanker seperti mamografi, laboratorium patologi anatomi, dan layanan kemoterapi.

Selain itu, Menteri Budi Gunadi Sadikin meminta kepada pemerintah daerah agar membuat Peraturan Bupati atau peraturan gubernur terkait pembangunan rumah sakit. Hal itu perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan masterplan atau desain yang telah dibuat. 

"Jangan diizinkan membangun rumah sakit dengan seenaknya tanpa sesuai master plan atau desainnya," sebut dia.

Budi juga meyinggung soal keterbatasan dokter spesialis di RSUD Koltim. Menurut dia, hal itu bisa ditanggulangi dengan menyiapkan pendidikan dokter spesialis bagi dokter-dokter muda yang ada di Kolaka Timur. Pendidikan diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Pendidikan dokter spesialis yang disiapkan Kemenkes bukan hanya orang dari Jawa atau yang menang tes atau anak seorang profesor, yang diprioritaskan masuk di pendidikan dokter spesialis adalah dokter rumah sakit seperti yang dibangun ini," ujar dia.

Selain itu, Budi meminta agar manajemen atau tata kelola RSUD Koltim dilakukan dengan baik. Menurut dia, Kemenkes berjanji siap  memberikan konsultasi gratis. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)