Kemarau jadi Berkah di Kampung Gelasan, Order Meroket 300 Persen

Sumedang: Musim kemarau disambut dengan rasa syukur oleh masyarakat Kampung Gelasan, Desa Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Di Kampung ini, puluhan kepala keluarga menjadi perajin benang gelasan. 

"Alhamdulillah. Di awal musim kemarau ini tren permintaan produk gelasan meningkat taja, mencapai kenaikan 300% dibanding tahun lalu," ungkap Ketua Asosasi Perajin Gelasan Kutamandiri, Nandang Suryana, Jumat, 1 Agustus 2025.

Musim kemarau sangat mendukung anak-anak kembali bermain di luar rumah, salah satu dengan bermain layang-layang. Dampaknya permintaan benang gelasan naik tajam. Para perajin di Kutamandiri sudah mengirim produksinya ke berbagai daerah di Indonesia, antara lain Pulau Jawa. Kemudian di Sumatra, Kalimantan, Bali, hingga Sulawesi.

Baca: 210 Jiwa di Candirejo Terdampak Krisis Air Bersih Akibat Kemarau

Nandang berharap pada masa depan produksi masih bisa tetap berjalan meski musim penghujan. Pihaknya juga meminta dukungan modal dari bank daerah. 

Saat mengunjungi kampung ini, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengapresiasi kemajuan para perajin benang gelasan. Pasalnya, telah menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi lokal dan memperhatikan aspek keselamatan publik. 

"Ada 76 perajin yang aktif di sini dan mereka terus berkembang. Alhamdulillah saat ini kebutuhan pertalite sebagai bahan bakar sudah difasilitasi oleh pemda dengan rekomendasi ke Pertamina. Ini sangat membantu produktivitas mereka," ujar Dony. 

Keberdaan kampung gelasan, lanjut Dony, sangat potensial. Lebih dari 500 warga terlibat langsung dalam proses produksi.

Kampung ini dinilai menjadi motor penggerak ekonomi yang harus terus difasilitasi. Terkait permodalan, Bupati mengarahkan para perajin mengakses Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda) melalui Bank Sumedang.

"Saya pastikan pihak bank akan datang langsung ke lokasi untuk sosialisasi dan memfasilitasi kebutuhan para perajin." (MI/Sugeng Sumariyadi)