Gunung berapi Krasheninnikov di Rusia. (volcano.si.edu)
Willy Haryono • 3 August 2025 18:59
Moskow: Gunung berapi Krasheninnikov di wilayah timur Rusia meletus untuk pertama kalinya dalam 600 tahun pada Sabtu, dan para ahli menduga peristiwa ini berhubungan dengan gempa besar bermagnitudo 8,8 yang terjadi di kawasan tersebut beberapa hari sebelumnya.
Gunung Krasheninnikov terletak di Semenanjung Kamchatka, dekat pusat gempa kuat yang sempat memicu peringatan tsunami bagi Jepang, sebagian wilayah Amerika Serikat, dan Filipina pada Rabu lalu.
Olga Girina, Kepala Tim Tanggap Letusan Vulkanik Kamchatka (KVERT), mengatakan kepada kantor berita pemerintah Rusia, RIA, bahwa letusan ini adalah yang pertama dalam sejarah modern.
“Ini adalah letusan historis pertama Gunung Krasheninnikov dalam 600 tahun,” kata Girina, seperti dikutip dari Independent, Minggu, 3 Agustus 2025.
Dalam unggahan di saluran Telegram milik Institut Vulkanologi dan Seismologi Rusia, Girina menambahkan bahwa aliran lava terakhir dari gunung tersebut terjadi sekitar tahun 1463. Sejak itu, tidak ada aktivitas letusan yang tercatat secara ilmiah.
Kementerian Layanan Darurat Rusia cabang Kamchatka melaporkan bahwa letusan ini menghasilkan kolom abu vulkanik setinggi 6.000 meter atau sekitar 3,7 mil.
“Awan abu bergerak ke arah timur menuju Samudra Pasifik. Tidak ada wilayah permukiman yang berada di jalurnya,” tulis kementerian dalam pernyataan di Telegram.
Selain letusan gunung berapi, aktivitas seismik juga kembali tercatat pada hari yang sama. Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 6,7 melanda Kepulauan Kuril, yang terletak di selatan Semenanjung Kamchatka.
Sementara itu, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat kekuatan gempa mencapai magnitudo 7, sama seperti pengukuran oleh Sistem Peringatan Tsunami Pasifik (PTWS). Namun, PTWS memastikan bahwa gempa terbaru ini tidak memicu ancaman tsunami besar.
Kementerian Layanan Darurat Rusia tetap mengimbau warga untuk menjauhi garis pantai.
“Ketinggian gelombang yang diperkirakan memang rendah, tetapi masyarakat tetap diminta untuk menjauh dari pantai,” tulis kementerian melalui Telegram.
Baca juga: Rusia Deteksi 10 Gempa Baru di Kamchatka dalam 24 Jam Terakhir