Perusahaan Asuransi Bentuk Siswa Sekolah Jadi Generasi Lebih Sehat

Ilustrasi. Foto: Daffana.com

Perusahaan Asuransi Bentuk Siswa Sekolah Jadi Generasi Lebih Sehat

Husen Miftahudin • 5 July 2025 16:35

Jakarta: Perusahaan asuransi jiwa dan keuangan yang berpusat di Hong Kong, AIA Group, membantu sekolah dasar dan menengah di Indonesia untuk membentuk masa depan dan generasi yang lebih sehat. Hal itu dilakukan dengan menggelar Kompetisi Sekolah Tersehat AIA.

"Kegiatan ini mendorong gaya hidup aktif, kesejahteraan mental, kesehatan dan keberlanjutan, serta kebiasaan makan sehat di kalangan siswa sekolah dasar dan menengah di seluruh Asia-Pasifik," ungkap Chief Marketing Officer AIA Group Stuart A. Spencer dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 5 Juli 2025.

Diketahui, tantangan kesehatan yang dihadapi kaum muda di kawasan Asia Pasifik semakin meningkat. Karena itu, Program Sekolah Tersehat AIA menyediakan platform bagi sekolah-sekolah untuk menampilkan dampak-dampak yang sudah telah dihasilkan dengan tujuan menginspirasi sekolah lain.

"Kompetisi Sekolah Tersehat AIA adalah tentang memberikan pengakuan terhadap kegiatan luar biasa dan gerakan yang memicu dan menciptakan dampak positif yang jauh melampaui apa yang dilakukan para siswa di kelas. Program ini adalah manifestasi kuat dari tujuan kami untuk membantu orang-orang dalam menjalani hidup yang lebih sehat, panjang umur, dan hidup yang lebih baik," papar dia.

Sementara, AIA Group Chief Executive and President Lee Yuan Siong mengatakan program Sekolah Tersehat AIA karena melihat anak-anak menghadapi masalah kesehatan yang begitu cepat seperti diabetes, hipertensi, kecemasan, dan obesitas.

"Di sisi lain, kami juga melihat hal lain, yaitu keinginan untuk menciptakan perubahan nyata dan bermakna. Dari penelitian yang kami lakukan pada 2024, sebanyak 94 persen siswa mengatakan kepada kami mereka sekarang lebih memahami bagaimana menjalani hidup sehat dan 88 persen terlibat dalam percakapan tentang kesehatan di rumah dan dengan teman-teman," jelas Lee.
 

Baca juga: Pecut Kesadaran Berasuransi, Jasindo Beri Asuransi ke 1.000 Pelaku UMKM


(SMP Negeri 43 Kota Bandung memenangkan AIA Outstanding Mental Wellbeing Award. Foto: dok Istimewa)
 

Ubah sampah menjadi peralatan belajar


Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sekolah Dasar Negeri Papela, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil memenangkan Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 2025 dan menerima hadiah sebesar USD40 ribu. Penghargaan bergengsi ini didapatkan atas keberhasilannya dalam mengatasi permasalahan literasi rendah/low literacy dan inovasinya dalam mengubah sampah menjadi peralatan sekolah. 

Dihadapkan dengan masalah sampah yang serius dan tingkat literasi yang rendah, sekolah ini meluncurkan inisiatif bernama 'Ecolitera: Sampah Bercerita' untuk mengubah sampah sehari-hari menjadi alat pendidikan sekaligus mengajar siswa dan komunitas yang lebih luas tentang keberlanjutan.

Melalui Ecolitera, siswa mengumpulkan sampah plastik dengan imbalan perlengkapan sekolah, menggunakan bahan daur ulang untuk membuat papan baca, dan membangun perabot kelas dari botol berisi plastik yang dikenal sebagai ecobrick.

Ban bekas didaur ulang menjadi pot tanaman untuk menanam tanaman bergizi dengan dukungan dari klinik kesehatan setempat. Kemudian, sampah organik diubah menjadi eco-enzyme, pupuk alami yang dibagikan kepada para petani.

Proyek ini telah membuat dampak besar. Hampir semua siswa kini memilah sampah mereka, dan sebagian besar orang tua mempraktikkan daur ulang di rumah. Keterampilan membaca dan menulis telah meningkat sebesar 70 persen, dan lebih dari 450 ecobrick telah dibuat. Taman sekolah mendukung pendidikan kesehatan, dan produksi eco-enzyme telah memberikan manfaat bagi 24 petani.

Selain itu, SMP Negeri 43 Kota Bandung, Jawa Barat, berhasil memenangkan AIA Outstanding Mental Wellbeing Award dan mendapatkan hadiah senilai USD15 ribu. Capaian ini diraih atas inisiatif projek yang dilakukan oleh siswa di sana untuk mengatasi masalah perundungan dan kesehatan mental melalui aplikasi seluler yang dimodifikasi.

Sekolah ini meluncurkan aplikasi 'Bejakeun.' sebagai inisiatif menciptakan rasa 'aman dan bahagia' bagi para siswanya. Aplikasi ini bertujuan untuk mengatasi meningkatnya kekhawatiran seputar perundungan dan kesehatan mental. Di daerah padat penduduk di mana 30 persen siswa mengalami kecemasan atau depresi, sekolah ini mengambil pendekatan digital-first.

Siswa dan guru bersama-sama mengembangkan aplikasi seluler 'Bejakeun' yang berarti 'berbicara' dalam bahasa Sunda, untuk memungkinkan laporan anonim tentang perundungan. Aplikasi ini didukung oleh berbagai kegiatan pengembangan emosional dan spiritual, termasuk pelatihan ESQ (Emotional & Spiritual Quotient), doa mingguan bersama, kampanye anti-perundungan yang dipimpin teman sebaya, dan jangkauan media sosial.

Hasilnya, terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa, empati, dan suasana kelas, bersamaan dengan berkurangnya kasus perundungan. Orang tua dan guru telah melaporkan peningkatan yang nyata dalam kesejahteraan siswa.

"Kesuksesan dan pertumbuhan program ini adalah penghargaan atas komitmen luar biasa dari sekolah, guru, orang tua, dan kementerian pendidikan. Bersama-sama, kita membentuk masa depan yang lebih sehat untuk generasi berikutnya," tambah Stuart.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)