Fakta-fakta Ledakan Maut saat Pemusnahan Amunisi di Garut

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi

Fakta-fakta Ledakan Maut saat Pemusnahan Amunisi di Garut

M Rodhi Aulia • 12 May 2025 16:16

Jakarta: Ledakan dahsyat terjadi di kawasan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin pagi, 12 Mei 2025. Insiden itu terjadi saat kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai oleh aparat militer. Peristiwa ini memakan korban jiwa, termasuk warga sipil dan anggota TNI.

Proses pemusnahan dilakukan di lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut. Lokasi itu disebut telah rutin digunakan untuk kegiatan serupa. Namun, kali ini ledakan susulan terjadi dan menewaskan sejumlah orang yang berada di sekitar lokasi.

Diduga, warga mendekat ke area setelah ledakan awal untuk memungut sisa-sisa logam dari amunisi. Tanpa disadari, masih ada bahan peledak aktif yang kemudian meledak kembali. Ledakan susulan inilah yang menyebabkan banyak korban jiwa.

Evakuasi dilakukan ke RSUD Pamengpeuk Garut. Pihak keluarga diminta datang untuk proses identifikasi dan pengambilan jenazah. Pihak berwenang, termasuk TNI dan Polri, tengah menyelidiki lebih lanjut penyebab insiden ini. Berikut sejumlah fakta yang berhasil dihimpun:

1. Total 13 Korban Jiwa

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei S menyebutkan, total korban meninggal dunia dalam insiden tersebut mencapai 13 orang.

“Total ada 13 orang yang meninggal dunia,” kata Kristomei dalam Breaking News Metro TV.

2. Terdiri dari 9 Warga Sipil dan 4 Anggota TNI

Dari jumlah korban, sembilan di antaranya adalah warga sipil. Sementara empat lainnya merupakan anggota TNI, termasuk dua perwira menengah.

Baca juga: Ledakan di Garut, Warga Tewas Saat Pungut Logam Sisa Ledakan Amunisi

3. Proses Pemusnahan Digelar di Lahan Milik BKSDA

Ledakan terjadi di area milik BKSDA Garut. Tempat tersebut disebut rutin dipakai untuk pemusnahan amunisi.

“Lahan itu lahan yang digunakan untuk ledakan sudah biasa rutin kita gunakan. Lahan milik BKSDA Kabupaten Garut,” jelas Kristomei.

4. Ledakan Susulan Terjadi saat Warga Mendekat

Menurut laporan dari Unit Inteldim 0611, ledakan susulan terjadi karena warga mendekati lokasi untuk mengambil sisa-sisa amunisi yang belum meledak. Ini yang diduga menjadi penyebab utama banyaknya korban jiwa.

5. Dua Perwira TNI Tewas di Lokasi

Dua perwira menengah TNI yang gugur adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan dan Mayor Cpl Anda Rohanda. Mereka berada di lokasi saat insiden terjadi. Kemudian korban lainnya atas nama Kopda Eri Priambodo dan Pratu Aprio Setiawan.

6. Nama-nama Korban Warga Sipil

Korban sipil yang tercatat dalam daftar sementara di antaranya:
  • Agus Bin Kasmin

  • Ipan Bin Obur

  • Anwar Bin Inon

  • Iyus Ibing Bin Inon

  • Iyus Rizal Bin Saepuloh

  • Toto

  • Dadang

  • Rustiawan

  • Endang

7. Proses Evakuasi 

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa proses evakuasi dilakukan.

"Benar kejadian tersebut dan jumlah korban yang disampaikan oleh Pasi Intel. Keterangan masih dari pasi intel Kodim Garut dan saat ini Kares (Kapolres) Garut menuju lokasi,” ujarnya saat dikonfirmasi.

8. Korban Dievakuasi ke RSUD Pamengpeuk

Semua korban yang meninggal telah dibawa ke RSUD Pamengpeuk untuk proses identifikasi. Keluarga diminta segera ke rumah sakit untuk keperluan administrasi jenazah dan pemulangan.

Perkembangan lebih lanjut terkait insiden ini masih ditangani oleh aparat gabungan. Pihak TNI dan Polri belum menyimpulkan secara resmi apakah ada kelalaian dalam prosedur keamanan saat pemusnahan amunisi dilakukan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Rodhi Aulia)