Ilustrasi Bendera Tiongkok. Foto: dok Xinhua/Yin Gang.
Eko Nordiansyah • 14 April 2025 15:09
Beijing: Pertumbuhan ekonomi Tiongkok bisa mengalami penurunan tajam tahun ini karena negara tersebut terlibat dalam perang dagang sengit dengan Amerika Serikat, kata analis Barclays dalam sebuah catatan, meskipun Beijing kemungkinan akan meningkatkan langkah-langkah stimulusnya.
Melansir Investing.com, Senin, 14 April 2025, Barclays mengatakan produk domestik bruto Tiongkok bisa turun antara 1,5 hingga tiga persen, terutama setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif kumulatif 145 persen, sedangkan Tiongkok juga telah membalas dengan menerapkan tarif 125 persen pada produk-produk Amerika.
Barclays mengatakan estimasi mereka untuk PDB Tiongkok memperhitungkan ketidakpastian mengenai potensi pembalasan oleh Beijing, pengurangan tarif dan stimulus fiskal di mitra dagang AS lainnya, serta kemungkinan AS mencabut beberapa tarif.
Gedung Putih pekan lalu mengatakan impor elektronik akan dikecualikan dari tarif balasan 145 persen Trump, dengan Presiden AS mengklarifikasi bahwa langkah tersebut bersifat sementara dan dia akan mengumumkan tarif terpisah untuk elektronik minggu ini.
Baca juga:
Tiongkok Desak AS Batalkan Pengenaan Tarif |