PKS: Rencana Evakuasi Warga Gaza Harus Hati-hati, Lebih Baik Bangun RS

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. MI/Rommy Pujianto

PKS: Rencana Evakuasi Warga Gaza Harus Hati-hati, Lebih Baik Bangun RS

Fachri Audhia Hafiez • 11 April 2025 21:29

Jakarta: Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai rencana mengevakuasi warga Gaza, Palestina, harus hati-hati. Sebab, rencana itu sesuai dengan keinginan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Karena ini barengan nih dengan ide Donald Trump yang ingin relokasi, jadi Pak Prabowo (Presiden Prabowo Subianto) harus berhati-hati," kata Mardani saat dihubungi, Jumat, 11 April 2025.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR itu menilai mengevakuasi warga Gaza dengan dasar niat membantu sejatinya bagus. Namun, lebih baik mengusahakan Indonesia selalu hadir langsung di Palestina.

"Tapi, akan sangat baik kalau kita justru mengusahakan dapat hadir di Gaza atau di Palestina, di tepi barat, untuk membantu di sana ya," ujar Mardani.

Dia mendorong Indonesia membangun rumah sakit karena lebih strategis dan praktis. Khususnya, di titik-titik tertentu yang banyak pasien membutuhkan penanganan.

"Akan jauh lebih mudah kalau kita bikin rumah sakit lapangan atau rumah sakit terapung, atau rumah sakit permanen di Palestina atau diperbatasan dengan Jordan dan Mesir. Itu menunjukkan kehadiran kita," ucap dia.
 

Baca Juga: 

Kemhan Siap Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia


Apabila opsi evakuasi tetap jadi pilihan, dia mendorong dibangun rumah sakit khusus warga Palestina yang dievakuasi di Indonesia. Terlebih yang telah menjadi korban dan butuh penanganan medis jangka panjang.

"Boleh evakuasi, tetapi sekalian dibuat rumah sakit Palestina di Indonesia. Nah tempatnya boleh dimana, cari, nah evakuasinya ke situ boleh. Dalam rangka menunjukkan betapa Palestina selalu ada di hati masyarakat, pemerintah, dan seluruh rakyat Indonesia," ujar Mardani.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bakal mengevakuasi warga Gaza di Palestina ke Indonesia. Prabowo menyebut akan mengevakuasi 1.000 orang pertama jika memungkinkan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)