Ilustrasi: Medcom.id
Fajar Nugraha • 13 February 2025 11:31
Kerman: Dua warga negara Inggris, seorang pria dan seorang wanita, saat ini ditahan di Kota Kerman, Iran bagian tenggara, atas dugaan pelanggaran keamanan. Media pemerintah Iran melaporkan penangkapan ini pada Kamis 13 Februari 2025, meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang Inggris terkait kasus tersebut.
Kantor berita resmi Iran merilis gambar yang memperlihatkan kedua individu tersebut bertemu dengan duta besar Inggris. Namun, identitas mereka tidak diungkapkan, dan tidak diketahui kapan tepatnya mereka ditangkap.
Melansir dari Asia One, Kamis 13 Februari 2025, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah menangkap puluhan warga asing dan individu berkewarganegaraan ganda dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar dengan tuduhan spionase atau pelanggaran keamanan nasional.
Kelompok hak asasi manusia dan sejumlah negara Barat menuduh Iran menggunakan penangkapan ini sebagai strategi diplomatik untuk mendapatkan keuntungan dalam negosiasi internasional. Namun, Teheran membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa semua penahanan dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Hingga saat ini, pemerintah Inggris belum memberikan komentar resmi mengenai laporan penahanan dua warganya. Kasus ini berpotensi memperburuk hubungan diplomatik antara Teheran dan London, terutama mengingat sejarah panjang ketegangan terkait penahanan warga negara asing di Iran.
Penahanan individu asing dengan tuduhan keamanan telah menjadi sumber ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat. Beberapa kasus sebelumnya berujung pada negosiasi diplomatik atau pertukaran tahanan, sementara yang lain mengakibatkan vonis panjang bagi mereka yang dituduh melakukan pelanggaran.
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai status hukum kedua warga Inggris tersebut atau apakah mereka telah mendapatkan akses ke perwakilan hukum maupun diplomatik dari Kedutaan Besar Inggris di Teheran. Kasus ini menambah daftar panjang warga asing yang ditahan di Iran, memicu kecaman dari kelompok hak asasi manusia dan meningkatkan tekanan diplomatik terhadap pemerintah Iran.
(Muhammad Reyhansyah)