Tiongkok Protes Penjualan Suku Cadang Pesawat AS untuk Taiwan

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian. (Antara)

Tiongkok Protes Penjualan Suku Cadang Pesawat AS untuk Taiwan

Willy Haryono • 15 November 2025 12:29

Beijing: Tiongkok mengecam kesepakatan penjualan senjata Amerika Serikat (AS) kepada Taiwan yang dianggap melanggar prinsip Satu Tiongkok.

“Penjualan senjata AS ke wilayah Taiwan di Tiongkok sangat melanggar prinsip ‘Satu Tiongkok.’ Kami menyesalkan dan menentang hal itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing, Jumat, 14 November.

Sehari sebelumnya, AS menyetujui penjualan suku cadang untuk tiga jenis pesawat militer senilai sekitar 330 juta dolar AS (sekitar Rp5,51 triliun) setelah penutupan pemerintah federal selama 43 hari berakhir. Kesepakatan ini menjadi penjualan senjata pertama di masa jabatan kedua Presiden Donald Trump. Paket tersebut mencakup F-16, C-130, dan pesawat tempur Indigenous Defense Fighters (IDF) milik Taiwan.

“Penjualan senjata tersebut bertentangan dengan Komunike 17 Agustus 1982, melanggar kedaulatan dan kepentingan keamanan Tiongkok, melanggar hukum internasional, dan mengirimkan sinyal yang sangat keliru kepada kekuatan separatis ‘kemerdekaan Taiwan’,” ujar Lin, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 15 November 2025.

Ia menegaskan bahwa Taiwan merupakan inti kepentingan Tiongkok dan garis merah pertama yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan Tiongkok–AS. Lin mendesak Washington mematuhi prinsip Satu Tiongkok dan tiga komunike bersama Tiongkok–AS, serta menindaklanjuti komitmen para pemimpin kedua negara terkait isu Taiwan. Ia meminta AS menghentikan dukungan terhadap kelompok separatis yang mendorong apa yang disebutnya “kemerdekaan Taiwan” melalui penguatan militer.

“Tiongkok akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayah Tiongkok dengan teguh,” lanjut Lin.

Penjualan tersebut dilaporkan mencakup komponen non-standar, suku cadang dan suku cadang perbaikan, bahan habis pakai, aksesori, serta dukungan teknik dan logistik dari pemerintah maupun kontraktor AS.

Pentagon menyebut kesepakatan itu ditujukan untuk meningkatkan kemampuan Taiwan dalam “menghadapi ancaman saat ini dan di masa depan,” terutama dengan menjaga kesiapan operasional. Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSA) AS menambahkan bahwa penjualan ini akan meningkatkan kemampuan Taiwan menjaga kesiapan armada F-16, C-130, dan IDF. Peralatan akan diambil dari stok pemerintah AS tanpa memerlukan kehadiran tambahan perwakilan pemerintah atau kontraktor AS.

Pengumuman Pentagon itu muncul beberapa pekan setelah pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Busan, Korea Selatan. Meski banyak isu dibahas, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa isu Taiwan “tidak pernah muncul” dalam pertemuan tersebut.

Baca juga:  Trump Klaim Tiongkok Tak Akan Serang Taiwan Selama Ia Berkuasa

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)