Fenomena Tanah Bergerak di Kalipare Malang Makin Parah

Fenomena tanah bergerak di Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Jawa Timur/Dok. BPBD Kabupaten Malang.

Fenomena Tanah Bergerak di Kalipare Malang Makin Parah

Daviq Umar Al Faruq • 7 January 2025 11:50

Malang: Fenomena tanah bergerak di Dusun Bulurejo RT01/RW05, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bertambah parah. Fenomena tanah bergerak di kawasan itu diketahui terjadi sejak 2016.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan, fenomena tanah bergerak di kawasan itu kembali terjadi pada 28 November 2024. Namun, kejadian itu baru dilaporkan ke Badan Penanggulangan Becanan Daerah (BPBD) Kabupaten Malang pada 6 Januari 2024.

"Kondisi saat ini pergeseran dan pergerakan masih belum berhenti dan akan akan terus bertambah setiap hari apabila terjadi hujan deras," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa 7 Januari 2024.

Sadono menerangkan kejadian tanah bergerak di Dusun Bulurejo terjadi sejak 2016. Saat itu, pergerakan tanah di kawasan tersebut diawali di lahan tebu milik warga atas nama Untung dan Umar.

"Pada saat itu pergeseran tanah belum terlalu lebar tetapi karena di lokasi tersebut warga yang bermukim disana jadi dilakukan relokasi," jelasnya .

Baca: 

Sadono menerangkan kejadian tanah bergerak terus berlanjut pada 2023 dan 2024. Kondisi pergerakan dan pergeseran tanah itu bertambah parah, terutama di lahan tebu milik Untung yang dekat dengan pemukiman warga.

"Dampaknya lahan tebu milik Pak Untung mengalami pergeseran tanah dengan lebar mencapai kurang lebih 3 meter, kedalaman kurang lebih 3 meter, dan panjang kurang lebih 300 meter," ungkapnya.

Sadono mengaku jarak retakan tanah dengan pemukiman warga yakni sekitar kurang lebih 35 meter. Akibatnya, terjadi perubahan posisi tanah bangunan selama periode 2016-2024 sekitar kurang lebih 5 meter yang berdampak pada empat rumah warga.

Empat rumah itu merupakan milik warga setempat atas nama Sukini, Budiono, Untung dan Katimin. Empat rumah itu dihuni oleh empat kepala keluarga (KK) dengan total 12 jiwa. 

"Tanah ambles juga melintang pada jalan sehingga menyebabkan berpindahnya parit air yang melintang jalan. Selain itu, aliran air selokan akibat pegeseran mengikis tanah setiap terjadi hujan," terangnya.

Saat ini, pihak BPBD Kabupaten Malang telah melakukan assessment atau kaji cepat serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan awal kejadian ini. Meski terdampak, empat rumah warga masih tetap ditempati hingga saat ini.

"Apabila kondisi pergerakan tanah semakin parah, empat rumah warga yang paling dekat dengan lokasi akan dilakukan relokasi," tegasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)