Saham AS Jeblok setelah Trump Kukuh Kenakan Tarif Impor dari Meksiko dan Kanada

New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street anjlok pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), setelah Gedung Putih mengonfirmasi tarif terhadap Meksiko dan Kanada akan berlaku pada Sabtu (1/2).

Mengutip Xinhua, Sabtu, 1 Februari 2025, indeks Dow Jones Industrial Average turun 337,47 poin, atau 0,75 persen, menjadi 44.544,66. Indeks S&P 500 turun 30,64 poin, atau 0,50 persen, menjadi 6.040,53. Indeks Nasdaq Composite turun 54,31 poin, atau 0,28 persen, menjadi 19.627,44.

Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan teknologi memimpin penurunan dengan masing-masing turun 2,74 persen dan 0,79 persen. Sementara itu, sektor jasa komunikasi dan barang konsumsi memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 0,74 persen dan 0,09 persen.

Pasar awalnya naik tetapi turun setelah Sekretaris Biro Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengumumkan rincian akhir tarif akan diumumkan ke publik selama akhir pekan. Presiden Donald Trump akan mengenakan tarif sebesar 25 persen pada impor Kanada dan Meksiko.

Di media sosial, Trump juga memperingatkan negara-negara BRICS mereka akan menghadapi tarif 100 persen jika mengganti dolar dengan mata uang gabungan mereka sendiri atau mata uang lain. Dolar AS menguat dan menuju minggu terbaiknya sejak November.
 

Baca juga: Akhir Pekan, IHSG Menguat Tembus Level 7.109

(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Inflasi AS naik 0,3%

Di sisi lain, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk Desember 2024, ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve, naik 0,3 persen dari November dan 2,6 persen dari tahun ke tahun, yang sesuai dengan ekspektasi para ekonom tetapi meningkat dari laju tahunan pada November sebesar 2,4 persen.

Kenaikan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran inflasi mungkin tetap tinggi. Tidak termasuk makanan dan energi, PCE inti meningkat 0,2 persen secara bulan ke bulan dan 2,8 persen per tahun, memperkuat sikap hati-hati Fed terhadap potensi penurunan suku bunga.

Di sektor korporat, Apple mengalami kenaikan awal setelah perusahaan melampaui ekspektasi kuartal pertama tahun fiskal, dengan pendapatan layanan yang kuat mengimbangi penjualan iPhone yang melemah.

Namun, saham akhirnya ditutup turun 0,67 persen. Sementara itu, raksasa energi Chevron dan Exxon Mobil masing-masing turun 4,56 persen dan 2,5 persen, setelah membukukan hasil kuartal keempat yang mengecewakan.