Berita Terpopuler Ekonomi: Alasan Pemerintah Alihkan Distribusi Elpiji 3 Kg

Stasiun pengisian gas elpiji 3 kg. Foto: dok Pertamina Patra Niaga.

Berita Terpopuler Ekonomi: Alasan Pemerintah Alihkan Distribusi Elpiji 3 Kg

Husen Miftahudin • 4 February 2025 08:22

Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Senin, 3 Februari 2025, terpantau menjadi perhatian para pembaca Metrotvnews.com. Berita itu mulai dari alasan pemerintah alihkan distribusi elpiji 3 kg ke pangkalan hingga Google tawarkan karyawan resign sukarela.

Berikut rangkuman berita selengkapnya:

1. Banyak Oknum, Alasan Pemerintah Alihkan Distribusi Elpiji 3 Kg ke Pangkalan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menuding adanya oknum-oknum yang bermain dengan pangkalan resmi elpiji 3 kilogram (kg), sehingga membuat harga komoditas energi itu melonjak.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Harga Bitcoin Merosot ke USD90 Ribu Setelah Trump Memberlakukan Tarif

Pasar kripto dilanda kekhawatiran pada Minggu, 2 Februari 2025, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif baru terhadap impor dari Meksiko, Kanada, dan Tiongkok.

Baca berita selengkapnya di sini.


(Ilustrasi. Foto: Freepik)

3. Tok! Modal Awal Danantara Ditetapkan Rp1.000 Triliun

Modal awal dari Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) ditetapkan sebesar Rp1.000 triliun.

Baca berita selengkapnya di sini.
 

Baca juga: Berita Populer Ekonomi: Strategi Pemerintah Jaga Inflasi hingga Harga CPO Melemah

4. Realisasi Investasi ESDM Capai Rp531 Triliun Sepanjang 2024

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi sektor ESDM sebesar USD32,3 miliar atau setara Rp531,33 triliun (kurs Rp16.450 per USD).

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Google Tawarkan Karyawan Resign Sukarela

Lebih dari 1.400 karyawan Google menandatangani petisi yang menyerukan keamanan kerja lebih baik pada pekan ini. Karyawan Google meminta perusahaan untuk menerapkan pembelian, atau paket insentif finansial untuk meninggalkan perusahaan secara sukarela, alih-alih melakukan PHK massal.

Baca berita selengkapnya di sini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)