Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Eko Nordiansyah • 19 March 2025 20:47
Jakarta: Pemerintah Indonesia harus mengambil langkah strategis guna mengatasi permasalahan sampah yang cenderung meningkat. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada 2024, timbulan sampah nasional mencapai 38,4 juta ton per tahun.
Dari total tersebut, 60 persen diantaranya didominasi dari sampah rumah tangga dan makanan. Sementara Laporan Food Waste Index Report 2024, Indonesia menjadi negara food waste terbesar di Asia Tenggara dan ke-8 di dunia, dengan estimasi 14,73 juta ton sampah makanan rumah tangga per tahun.
Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kebijakan Administrasi Negara, Lembaga Administrasi Negara (LAN) Agus Sudrajat mengatakan, kegiatan ekonomi masih didominasi pendekatan ekonomi linear yang menganggap sebuah produk dibeli, digunakan dan dibuang sehingga lambat laun meningkatkan dampak negatif bagi lingkungan.
"Menyikapi hal tersebut maka kami mendorong pentingnya pendekatan ekonomi sirkular (circular economy) untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi dengan kelestarian alam dan lingkungan secara berkesinambungan," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 19 Maret 2025.
Adapun ekonomi sirkural sendiri adalah suatu konsep ekonomi yang berfokus pada pengurangan limbah/sampah dan penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien. Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak lingkungan yang negatif dari aktivitas ekonomi dan meningkatkan keberlanjutan.
Baca juga:
Pengelolaan Sampah Belum Optimal, Menteri LH Cari Solusi Perbaikan TPA Basirih |