Petugas dan warga berusaha mengevakuasi korban di area terdampak gempa bumi Myanmar. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 30 March 2025 19:36
Mandalay: Jumlah korban tewas akibat gempa bumi besar berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada hari Jumat lalu telah bertambah menjadi 1.700 orang, kata pihak berwenang.
Mengutip dari Anadolu Agency, Minggu, 30 Maret 2025, jumlah korban luka mencapai 3.400, sementara 300 orang masih dinyatakan hilang, kata Dewan Administrasi Negara Myanmar hari ini.
Gempa bumi dahsyat itu terjadi dengan episentrum di wilayah Sagaing, Myanmar.
Krematorium di Mandalay, kota yang paling parah terdampak gempa bumi, berjuang untuk mengatasi meningkatnya jumlah korban tewas.
Sejumlah pemakaman besar, termasuk Kyanikan, Taung-Inn, dan Myauk-Inn, kewalahan dengan jenazah yang menumpuk, lapor kantor berita Myanmar Now.
"Kemarin (Sabtu), kami mengkremasi lebih dari 300 jenazah. Pagi ini (Minggu), lebih dari 200 jenazah telah diproses," lapor Myanmar Now, mengutip seorang warga yang tidak disebutkan namanya di lokasi kremasi.
Beberapa rumah sakit di Myanmar juga kewalahan menerima gelombang korban luka yang terus berdatangan.
Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), guncangan pertama diikuti gempa bumi susulan berkekuatan magnitudo 6,4 sekitar 12 menit kemudian.
Negara-negara dan organisasi global telah memulai upaya kolektif dalam membantu pemulihan di Myanmar dan Thailand.
Indonesia juga sudah menyatakan kesiapan membantu, dan akan segera mengirim tim SAR serta medis ke area terdampak gempa bumi di kedua negara tersebut.
Baca juga: RI Segera Kirim Tim SAR dan Medis ke Area Terdampak Gempa Myanmar-Thailand