Presiden Donald Trump saat bertemu Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 16 May 2025 15:10
Abu Dhabi: Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, pada Kamis 15 Mei 2025 mengumumkan bahwa negaranya berencana menginvestasikan USD1,4 triliun atau sekitar Rp22.984 Triliun di Amerika Serikat dalam satu dekade ke depan, dengan fokus pada teknologi masa depan, energi, kecerdasan buatan, dan industri strategis.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump di Qasr Al Watan, Istana Kepresidenan di Abu Dhabi, sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan Trump ke negara-negara Teluk.
“Investasi ini akan disalurkan melalui lembaga-lembaga investasi UEA, dan akan difokuskan pada sektor-sektor baru yang menjanjikan,” ujar Al Nahyan dalam sambutannya, seperti dikutip Anadolu, Jumat 16 Mei 2025.
Al Nahyan menekankan bahwa AS adalah mitra utama dalam inisiatif luar angkasa UEA, termasuk program eksplorasi Mars, misi astronot, dan proyek eksplorasi sabuk asteroid.
“Saya tegaskan kembali bahwa Abu Dhabi berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama strategis dengan Washington guna mencapai perdamaian dan stabilitas, baik di kawasan maupun secara global,” katanya kepada Trump.
Trump tiba di Abu Dhabi pada Kamis pagi dan disambut langsung oleh Al Nahyan di bandara, menurut laporan kantor berita negara WAM. Ia juga mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed didampingi Putra Mahkota Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Kunjungan ini merupakan yang pertama oleh seorang presiden AS ke UEA sejak 2008, saat George W. Bush melakukan lawatan serupa. UEA menjadi persinggahan terakhir dalam tur Teluk Trump setelah kunjungan ke Arab Saudi dan Qatar.
“Kemitraan strategis UEA-AS selama lebih dari 50 tahun telah menjadi fondasi bagi kemajuan bersama,” tulis Al Nahyan di platform X.
“Kedua negara tetap berkomitmen untuk mendorong kemakmuran, stabilitas, dan pembangunan, baik secara regional maupun global,” ucap Al Nahyan.
Trump sendiri menyambut baik pengumuman investasi tersebut dan menyebutnya sebagai “langkah berani yang memperkuat hubungan ekonomi jangka panjang.”
(Muhammad Reyhansyah)