Thailand Sebut Kamboja Tidak Menanggapi dengan Positif Ajakan Negosiasi Konflik

Militer Thailand. (AF Post)

Thailand Sebut Kamboja Tidak Menanggapi dengan Positif Ajakan Negosiasi Konflik

Riza Aslam Khaeron • 25 July 2025 16:41

Bangkok: Pemerintah Thailand menyatakan bahwa pihak Kamboja tidak menunjukkan respons positif terhadap ajakan penyelesaian konflik perbatasan melalui mekanisme bilateral. Melansir Al Jazeera, juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, menegaskan bahwa Bangkok telah lama berupaya menjalin komunikasi dengan Phnom Penh guna meredakan ketegangan.

"Kami selalu menekankan bahwa kami ingin menyelesaikan persoalan ini secara damai melalui mekanisme bilateral. Ada banyak mekanisme yang tersedia. Sangat disayangkan bahwa pihak Kamboja belum merespons secara positif," ujar Nikorndej dalam wawancara dengan Al-Jazeera.

Ia menambahkan bahwa pada hari sebelumnya, pasukan Kamboja justru memulai serangan terhadap unit militer Thailand, yang memicu konfrontasi bersenjata saat ini. Thailand menilai situasi konflik telah meningkat menjadi pertempuran terbuka di sepanjang perbatasan.

Nikorndej juga menjelaskan bahwa bentrokan masih berlangsung sejak kemarin.

"Situasi hari ini tampaknya sedikit lebih baik dibandingkan kemarin. Namun demikian, kami tetap mempertahankan integritas wilayah kami dan melindungi rakyat Thailand," ujarnya. Ia menegaskan bahwa upaya mempertahankan kedaulatan merupakan prioritas utama pemerintah.

Sampai saat ini, korban tewas dari pihak Thailand mencapai 16 orang, terdiri dari warga sipil termasuk anak-anak, dan personel militer. Selain itu, sedikitnya 45 orang mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut.
 

Baca Juga:
Thailand Menolak Mediasi Internasional untuk Akhiri Konflik dengan Kamboja

Terkait upaya mediasi internasional, Nikorndej menyatakan bahwa Thailand belum mempertimbangkan keterlibatan negara ketiga, meski membuka kemungkinan jika mediasi dilakukan dalam kerangka ASEAN.

"Jika kita berbicara soal pihak yang membantu, negara-negara dalam asosiasi ASEAN adalah yang paling tepat," tegasnya. Malaysia sebagai Ketua ASEAN telah menawarkan dukungan dan melakukan diskusi langsung dengan Thailand.

"Kami telah berdiskusi dengan Perdana Menteri Malaysia kemarin untuk menjajaki kemungkinan tersebut," ungkapnya.

Meski demikian, Nikorndej menyebut bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa Thailand siap menerima mediasi penuh dari pihak luar. Bangkok tetap berharap agar penyelesaian konflik bisa dicapai melalui dialog langsung dengan Kamboja.

Di sisi lain, Thailand juga mengambil langkah-langkah darurat untuk melindungi warga sipil di wilayah perbatasan.

"Kami membuka tempat penampungan, menyediakan pasokan makanan, dan mengerahkan tim medis untuk membantu para korban, khususnya perempuan dan anak-anak," jelas Nikorndej.

Pemerintah Thailand juga menginstruksikan penguatan logistik dan pasokan di titik-titik kritis perbatasan, termasuk penempatan unit tanggap cepat untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Kamboja atas pernyataan Thailand tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)