Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un rayakan ulang tahun Partai Sosialis Korea Utara. Foto: KCNA
Fajar Nugraha • 10 October 2025 11:05
Pyongyang: Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berjanji untuk mengubah negaranya menjadi "negeri yang makmur dan indah, serta surga sosialis terbaik di dunia”. Ini Diucapkannya dalam sebuah pertemuan yang merayakan ulang tahun ke-80 berdirinya Partai Buruh Korea.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan pada Jumat bahwa Kim menyampaikan pernyataan tersebut di Stadion Hari Buruh Pyongyang pada hari Kamis, dalam sebuah acara yang dihadiri oleh "delegasi partai dan pemerintah asing," menurut KCNA.
"Di tengah pergolakan politik dunia pada tahun 1990-an, kita harus mempertahankan ideologi dan sistem sosial kita. Memasuki abad baru, untuk menghadapi ancaman perang nuklir yang semakin besar dari imperialis AS, kita harus memimpin rakyat untuk membuat lompatan baru dalam pembangunan sosialis, sekaligus melanjutkan pembangunan ekonomi dan pengembangan kekuatan nuklir," kata Kim.
“Secara historis, belum pernah ada negara seperti kita di dunia,” lanjut Kim.
“(Kita) harus melaksanakan begitu banyak tugas, baik yang menantang maupun yang sangat besar, demi pertahanan dan pembangunan nasional, bahkan ketika menghadapi tekanan, campur tangan, dan ancaman agresi yang terus-menerus dan gigih dari kekuatan luar,” tegas Kim.
“Partai dan pemerintah kita masih menghadapi tekanan politik dan militer yang ganas dari musuh kita dengan menerapkan kebijakan yang lebih keras, berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang kuat, dan menerapkan langkah-langkah balasan yang berani dan tak kenal takut,” ujar Kim.
Kim lebih lanjut menggembar-gemborkan “gagasan Juche”, dengan mengatakan bahwa Korea Utara dapat “berhasil [memimpin] proses transformasi sosial” untuk menjadi “negara kuat yang secara komprehensif mewujudkan gagasan dan cita-cita sosialis.”
Acara peringatan berdirinya Partai Buruh Korea diadakan pada malam peringatan itu sendiri, yang jatuh pada hari Jumat. Acara tersebut dimulai dengan kembang api, permainan, dan pertunjukan seni, menurut laporan.
Tamu-tamu asing yang hadir antara lain Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, dan Ketua Partai Komunis Vietnam To Lam.
Parade militer berskala besar awalnya dijadwalkan pada Kamis malam, tetapi ditunda, kemungkinan karena hujan.