Maria Corina Machado menjadi penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2025. Foto: Anadolu
Muhammad Reyhansyah • 10 October 2025 21:48
Oslo: Ketua Komite Nobel Norwegia, Jørgen Watne Frydnes, menegaskan bahwa penghargaan tahun ini untuk tokoh oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, dimaksudkan untuk menyoroti perjuangan demokrasi dan krisis kemanusiaan di negara tersebut.
Frydnes menyampaikan bahwa media berperan penting dalam menjaga perhatian dunia terhadap situasi di Venezuela dan upaya rakyatnya memperjuangkan masa depan yang bebas dan damai.
“Kami berharap bantuan Anda, karena media memainkan peran penting dalam menyoroti krisis kemanusiaan di Venezuela dan perjuangan menginspirasi dari oposisi di sana,” ujarnya di Oslo, Jumat, 10 Oktober 2025.
Menurutnya, dunia kini menghadapi ancaman meningkatnya pemerintahan otoriter. “Kita hidup di dunia dengan semakin sedikit demokrasi dan semakin banyak rezim otoriter. Ini membuat dunia menjadi lebih tidak aman. Demokrasi adalah prasyarat bagi perdamaian,” kata Frydnes.
Menanggapi pertanyaan tentang pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berulang kali mengklaim layak menerima Nobel Perdamaian, Frydnes menegaskan bahwa keputusan komite semata-mata didasarkan pada “pekerjaan dan kehendak Alfred Nobel.”
Ia menambahkan, “Kami menerima ribuan surat setiap tahun, dan ruang kerja kami dipenuhi keberanian serta integritas.”
Frydnes juga menjawab kekhawatiran terkait keselamatan Machado, yang diketahui telah lama hidup dalam persembunyian akibat ancaman terhadap nyawanya.
“Ini adalah dilema tersulit yang kami hadapi setiap tahun. Namun kami percaya penghargaan ini akan mendukung perjuangannya, bukan membatasinya,” tegasnya.
Ia belum dapat memastikan apakah Machado akan hadir pada upacara penganugerahan di Oslo pada Desember mendatang. “Kami selalu berharap peraih penghargaan dapat hadir, tetapi ini adalah situasi keamanan yang serius dan harus ditangani terlebih dahulu,” tambahnya.