Agincourt bakal Buka Data ke Pemerintah terkait Aktvitas di DAS

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Agincourt bakal Buka Data ke Pemerintah terkait Aktvitas di DAS

Akmal Fauzi • 9 December 2025 11:38

Jakarta: PT Agincourt Resources (PTAR) menyatakan akan kooperatif selama proses verifikasi data yang diminta Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Verifikasi terkait aktivitas di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

"Manajemen memastikan seluruh dokumen dan informasi yang relevan akan disiapkan sesuai kebutuhan pemerintah. Kami juga telah menerima panggilan Gakkum (Penegakan Hukum) KLH untuk verifikasi data dan informasi dan kami akan memenuhinya," kata Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono dikutip Media Indonesia, Selasa, 9 Desember 2025.

Katarina menegaskan PTAR juga telah menghentikan seluruh kegiatan produksi tambang emas Martabe sejak 6 Desember 2025. Keputusan itu diambil manajemen secara mandiri sebelum Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengumumkan penghentian aktivitas tiga perusahaan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru menyusul banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah tersebut.

Katarina menyampaikan bahwa penghentian produksi dilakukan untuk mengalihkan fokus perusahaan sepenuhnya pada upaya tanggap bencana di wilayah terdampak.

"Sejak 6 Desember 2025 kami sudah menghentikan aktivitas produksi," jelasnya.
 


Perusahaan, kata dia, saat ini memprioritaskan dukungan kemanusiaan di lapangan, termasuk koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan pihak terkait dalam penanganan darurat.

"Saat ini, kami masih fokus melanjutkan upaya tanggap darurat di wilayah terdampak di Tapanuli Selatan, berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait," katanya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga menyebut tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan tidak beroperasi pascabencana.

“Kemarin sih enggak berlanjut karena kemarin saya minta bantu untuk mereka fokus bantu, alat-alat mereka bantu saudara-saudara kita yang kena bencana,” kata Bahlil.

Ilustrasi. Foto: Dok MI

"Saya kemarin juga mengecek lokasi itu, di Martabe ini tambang emas. Kalinya, sungainya itu kan ada tiga. Ada tiga kali (berukuran) gede, dan kali yang kena banjir ini kali yang (berukuran) sedang, yang tengah. Kali yang di Martabe ini yang paling kecil. Tim tambang tetap melakukan evaluasi sampai sekarang. Kemarin saya juga cek, tetapi tim kami lagi mengecek, sampai selesai baru kami memutuskan," ujar Bahlil. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(M Sholahadhin Azhar)