Ilustrasi Anadolu
Fajar Nugraha • 8 December 2025 23:24
Tokyo: Gempa bumi berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang lepas pantai Prefektur Aomori di wilayah timur laut Jepang sekitar pukul 23.15 Senin waktu setempat. Guncangan gempa memicu peringatan tsunami dan perintah evakuasi bagi penduduk di pesisir Hokkaido, Aomori, dan Iwate.
Japan Meteorological Agency (JMA) memperingatkan gelombang tsunami bisa mencapai ketinggian hingga 3 meter di beberapa wilayah pesisir.
JMA juga mencatat bahwa intensitas getaran di kota Hachinohe, Prefektur Aomori berada pada level upper-6 dalam skala shindo Jepang — gempa kuat yang bisa menyebabkan kerusakan serius bangunan.
Gelombang tsunami sudah terpantau di beberapa pelabuhan. Di kota Urakawa, Hokkaido, gelombang setinggi sekitar 50 sentimeter tercatat dini hari ini.
Sementara itu, pemerintah pusat segera membentuk satgas darurat dan memerintahkan evakuasi penduduk serta peninjauan kerusakan dan potensi korban.
Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara mengatakan bahwa pemerintah sedang mengumpulkan informasi mengenai korban jiwa dan kerusakan properti. Pemerintah telah mendirikan kantor manajemen krisis di Kantor Perdana Menteri sebagai tanggapan atas gempa tersebut.
“Berdasarkan instruksi dari perdana menteri, kami mengerahkan seluruh sumber daya untuk menilai kerusakan, melakukan operasi pencarian dan penyelamatan, serta menerapkan langkah-langkah tanggap darurat bencana dengan mengutamakan keselamatan jiwa manusia,” ujar juru bicara pemerintah dalam konferensi pers, seperti dikutip dari The Japan Times, Senin 8 Desember 2025.
Akibat gempa dan tsunami, sejumlah layanan publik terganggu: operator kereta api JR East menghentikan operasi pada jalur antara Stasiun Fukushima dan Stasiun Shin-Aomori. Beberapa wilayah -,termasuk di Hokkaido dan T?hoku,- juga dilaporkan mengalami pemadaman listrik.
Pihak berwenang menegaskan belum ada laporan kelainan di fasilitas nuklir di wilayah terdampak.
Situasi masih berkembang. Pemerintah Jepang mengimbau warga untuk mengikuti instruksi evakuasi dan menjauhi kawasan pesisir sementara waktu.