Kamboja Mundur dari 8 Cabor SEA Games karena Alasan Keamanan

Jakarta: Kamboja resmi mundur dari delapan cabang olahraga pada SEA Games 2025 di Thailand dengan alasan keamanan. Keputusan tersebut diumumkan Komite Olimpiade Nasional Kamboja (NOCC) di tengah situasi memanas akibat sengketa perbatasan dengan Thailand.

Sejak awal tahun, ketegangan militer antara kedua negara kembali meningkat. Bentrokan bersenjata sporadis pecah di area perbatasan dan menewaskan lebih dari 40 orang dalam pertempuran selama lima hari pada Juli lalu. Gencatan senjata yang dimediasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat meredam eskalasi konflik, namun hubungan diplomatik masih belum pulih sepenuhnya.

Melalui surat resmi bertanggal Rabu, 26 November 2025, waktu setempat yang dikirimkan kepada Federasi SEA Games, NOCC menyampaikan bahwa Kamboja tidak akan turun di sejumlah cabang, termasuk sepak bola, petanque, gulat, judo, dan karate.

"Penyesuaian ini dilakukan karena adanya kekhawatiran keamanan yang signifikan, yang menimbulkan tantangan dalam memastikan keselamatan dan perlindungan para atlet dan ofisial kami," tulis pernyataan tersebut dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 27 November 2025.
 

Sekretaris Jenderal NOCC, Vath Chamroeun, menegaskan keputusan itu diambil semata-mata berdasarkan pertimbangan keamanan, dan enggan mengaitkannya dengan ketegangan wilayah antara kedua negara tersebut.

“Pengurangan jumlah atlet berarti akan lebih mudah bagi kami untuk mengendalikan,” kata Vath.


SEA Games 2025. Foto: Istimewa

Dalam unggahan Facebook, NOCC menyebut Kamboja kini hanya mengirim 150 atlet yang akan bersaing pada 13 cabang olahraga, jauh berkurang dari rencana awal 333 atlet.

Sengketa yang berlangsung antara Thailand dan Kamboja dipicu perbedaan interpretasi atas batas negara peninggalan era kolonial Prancis, dengan kedua pihak saling mengklaim area kompleks candi yang menjadi titik sengketa di garis perbatasan.