Libur Nataru, 5 Juta Penumpang Diprediksi Bepergian dengan Pesawat

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Libur Nataru, 5 Juta Penumpang Diprediksi Bepergian dengan Pesawat

Eko Nordiansyah • 15 December 2025 13:53

Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan jumlah penumpang angkutan udara pada libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026 mencapai 5.050.194 orang, baik penerbangan domestik maupun internasional.

"Kami memproyeksikan total penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026 tembus 5.050.194 penumpang. Terdiri dari 3.899.176 penumpang domestik dan 1.151.018 penumpang," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Achmad Setiyo Prabowo dalam keterangan di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin, 15 Desember 2025.

Dia menyampaikan angka itu terjadi peningkatan namun tidak terlalu signifikan dibanding periode sebelumnya, hanya saja Kemenhub tetap optimistis mobilisasi masyarakat akan meningkat seiring tingginya kebutuhan perjalanan liburan Natal dan Tahun Baru.

"Dari sisi angka, kenaikannya memang tidak terlalu signifikan, tetapi kami tetap optimistis akan ada peningkatan mobilisasi dan pergerakan penumpang," ujarnya.

Rute domestik dan internasional paling diminati

Dia menyebutkan rute domestik dengan potensi penumpang tertinggi diprediksi masih didominasi penerbangan dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta, seperti rute Jakarta–Denpasar, Jakarta–Surabaya, Jakarta–Medan, serta Balikpapan–Jakarta.

Sementara untuk rute internasional, penerbangan Jakarta–Singapura, Denpasar–Singapura, Jakarta–Kuala Lumpur, dan Denpasar–Kuala Lumpur masih menjadi yang paling diminati.
 



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Dari sisi kesiapan armada, Setiyo mengungkapkan jumlah pesawat udara yang tercatat di Indonesia saat ini sebanyak 568 unit. Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 368 pesawat yang dalam kondisi siap operasi, sementara sisanya menjalani perawatan.

“Kondisi armada ini masih belum kembali seperti sebelum pandemi. Jumlah pesawat yang serviceable terbatas, sehingga rotasi pesawat menjadi lebih ketat, terutama saat terjadi gangguan cuaca atau teknis,” jelasnya.

Stimulus cegah kenaikan harga tiket pesawat

Untuk menjaga keterjangkauan harga tiket selama periode Natal dan Tahun Baru, lanjutnya, pemerintah telah menyiapkan sejumlah stimulus, diantaranya kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah sebesar enam persen, diskon fuel surcharge untuk pesawat jet dan propeller.

Selanjutnya diskon tarif jasa kebandarudaraan hingga 50 persen, penurunan harga avtur di 37 bandara, serta perpanjangan jam operasional bandara.

"Kalau diramu, ada kebijakan PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah), diskon fuel surcharge, tax bandara, dan lain-lain, kurang lebih bisa menurunkan harga tiket 12-13 persen," kata Setiyo.

Kemenhub juga memastikan 257 bandar udara (bandara) siap melayani angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 melalui inspeksi menyeluruh terhadap fasilitas, operasional dan standar layanan demi menjaga keselamatan serta kelancaran perjalanan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Eko Nordiansyah)